Sabtu, 24 Juli 2021

Kehidupan Jalanan Pekerja Seni

Vini Mariyane Rosya
mediaindonesia.com
 
SEDERET karikatur orang terkenal, mulai proklamator Ir Soekarno hingga mantan Presiden Abdurrahman Wahid, ada di sana. Lukisan para tokoh pembuat sejarah itu dipajang rapi di depan taman Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat.
 
Karikatur berisi kritik sosial dengan tulisan-tulisan indah yang merangkum gairah para seniman Pasar Baru dalam berekpresi juga terpampang. Para pengunjung dari lokal maupun mancanegara menikmati buah-buah karya seniman Pasar Baru.
 
Untuk menjadi seperti sekarang, seniman Pasar Baru mengeluarkan keringat basah. Awalnya tiga orang menjajakan karya kartu ucapan di pinggir kali Pasar Baru pada 1980-an. Kini mereka telah memiliki tempat tetap di trotoar jalan yang disebut dapur seni.
 
Para pekerja seni yang mengekspresikan diri di ruang publik butuh hambatan untuk membuat mereka eksis. Kupu-kupu yang kuat terbang berasal dari ulat pejuang. Jika tidak, ulat itu tidak bakal lolos menembus bibir kepompong yang demikian sempit.
 
Sempitnya lubang yang harus dilewati membuat sayap ulat menjadi kuat dan mampu melawan angin saat terbang. Bukan tidak banyak ulat yang mati sebelum menjadi kupu-kupu.
 
Kisah ulat menjadi kupu-kupu itu tak jauh dari kehidupan seniman Pasar Baru. Perkembangan teknologi membuat kartu ucapan kehilangan pamor pada era 1990-an. Masyarakat beralih menyampaikan pesan atau ucapan lewat radio panggil. Dapur seniman terancam tak berasap.
 
Para seniman banting setir ke karikatur. “Ketika era telepon seluler menguasai bumi, seniman Pasar Baru tak goyah lagi,” tutur S Wito, perintis sekaligus koordinator seniman Karikatur dan Penulis Indah Pasar Baru, pekan lalu.
 
Nama Wito sempat menjadi buah bibir ketika membuat karikatur Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bersama Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri pada 1999. Pasangan ‘kakak-adik’ itu berlayar menggunakan perahu diselingi percakapan.
 
“Gus, kita mau ke mana?” tanya Megawati. Gus Dur menjawab, “Mau sampai 2014.” Garin Nugroho menyoroti karikatur itu di media massa sehingga banyak pejabat, staf menteri, dan anggota partai kemudian tertarik untuk memesannya. Sayang, Gus Dur hanya bertahan dua tahun dalam pelayaran memimpin Indonesia.
 
Sebuah payung
 
Jumlah anggota komunitas seniman Pasar Baru predikat A saat ini pas 30 orang. Predikat A sebutan bagi anggota yang terdaftar berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta. Pelukis baru atau asisten lukis dalam daftar anggota B.
 
Kesenian selalu punya jalan untuk mengalir. Jalanan yang jauh dari kelemahlembutan terkadang mendorong para seniman menghasilkan karya seni lebih baik.
 
Dapur seni Pasar Baru juga dimulai dari sebuah payung pantai dan meja kecil. Ketika itu, kerusuhan etnik 1998 membuat pariwisata Jakarta lumpuh. Kepala Dinas Pariwisata DKI Fauzi Bowo ketika itu mencanangkan kebangkitan wisata.
 
Komunitas pelukis mendapatkan imbas positif. Pemerintah Provinsi DKI memberikan bantuan berupa payung pantai dan meja sebagai modal membuka usaha lukis. “Para pelukis ditata dan lukisan didorong menjadi sebuah tujuan wisata setelah Pasar Baru dan Gedung Kesenian Jakarta,” ungkap Wito.
 
Kini, lengkap sudah kawasan Pasar Baru menjadi salah satu lokasi wisata. Selain bisa menikmati wisata belanja, turis bisa mengunjungi hasil karya para seniman dan wisata panggung.
 
Menurut Rahmat Jabaril, seniman, karakter masyarakat Jakarta yang sibuk memengaruhi apresiasi masyarakat terhadap karya seni. Masyarakat Jakarta membutuhkan imajinasi untuk melepas penat. “Itulah sebabnya karya seni di Jakarta mendapatkan apresiasi tinggi karena seni telah menjadi sesuatu yang dicari,” cetusnya.

10 Februari 2012 http://sastra-indonesia.com/2012/05/kehidupan-jalanan-pekerja-seni/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Kirno Tanda A.C. Andre Tanama A.D. Pirous A.S. Laksana Abdillah M Marzuqi Abdul Ajis Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abu Nisrina Adhi Pandoyo Adib Muttaqin Asfar Adreas Anggit W. Afnan Malay Agama Para Bajingan Agung Kurniawan Agung WHS Agus B. Harianto Agus Dermawan T Agus Hernawan Agus Mulyadi Agus R. Subagyo Agus Sigit Agus Sulton Agus Sunyoto Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Alim Bakhtiar Alur Alun Tanjidor Amang Rahman Jubair Amien Kamil Amri Yahya Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo Andong Buku Andong Buku #3 Andong Buku 3 Andry Deblenk Anindita S Thayf Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Adrian Anton Kurnia Anwar Holid Ardhabilly Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arti Bumi Intaran Ary B Prass Aryo Wisanggeni G AS Sumbawi Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Ayu Sulistyowati Bambang Bujono Bambang Soebendo Bambang Thelo Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Basoeki Abdullah Basuki Ratna K BE Satrio Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Brunel University London Buku Kritik Sastra Bustan Basir Maras Candrakirana KOSTELA Catatan Cover Buku Dahlan Kong Daniel Paranamesa Dari Lisan ke Lisan Darju Prasetya Debat Panjang Polemik Sains di Facebook Dedy Sufriadi Dedykalee Denny JA Desy Susilawati Di Balik Semak Pitutur Jawa Dian Sukarno Dian Yuliastuti Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dipo Handoko Disbudpar Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwin Gideon Edo Adityo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Esai Evan Ys F. Budi Hardiman Faidil Akbar Faizalbnu Fatah Yasin Noor Festival Teater Religi Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Franz Kafka Galeri Sonobudoyo Gatot Widodo Goenawan Mohamad Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Hans Pols Hardjito Haris Saputra Harjiman Harryadjie BS Hendra Sofyan Hendri Yetus Siswono Hendro Wiyanto Heri Kris Herman Syahara Heru Emka Heru Kuntoyo htanzil I Wayan Seriyoga Parta Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indigo Art Space Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Intan Ungaling Dian Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Jajang R Kawentar Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jiero Cafe Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jonathan Ziberg Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jual Buku Paket Hemat 23 Jumartono K.H. Ma'ruf Amin Kabar Kadjie MM Kalis Mardiasih Karikatur Hitam-Putih Karikatur Pensil Warna Kartika Foundation Kemah Budaya Pantura (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Koktail Komik Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Koskow Koskow (FX. Widyatmoko) KOSTELA Kris Monika E Kyai Sahal Mahfudz L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Shitaresmi Leo Tolstoy Literasa Donuts Lords of the Bow Luhung Sapto Lukas Luwarso Lukisan M Anta Kusuma M. Ilham S M. Yoesoef Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoenomo Mas Dibyo Mashuri Massayu Masuki M Astro Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Moch. Faisol Moh. Jauhar al-Hakimi Moses Misdy Muhajir Muhammad Antakusuma Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musdalifah Fachri Ndix Endik Nelson Alwi Nietzsche Noor H. Dee Novel Pekik Nung Bonham Nurel Javissyarqi Nurul Hadi Koclok Nuryana Asmaudi SA Obrolan Octavio Paz Oil on Canvas Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Pameran Lukisan Pasar Seni Indonesia Pasar Seni Lukis Indonesia PC. Lesbumi NU Babat Pekan Literasi Lamongan Pelukis Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Saron Pelukis Sugeng Ariyadi Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pesta Malang Sejuta Buku 2014 Proses kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga R Ridwan Hasan Saputra Rabdul Rohim Rahasia Literasi Rakai Lukman Rambuana Raudlotul Immaroh Redland Movie Remy Sylado Rengga AP Resensi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Riki Antoni Robin Al Kautsar Rodli TL Rudi Isbandi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumoh Projects S. Yadi K Sabrank Suparno Saham Sugiono Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sapto Hoedojo Sastra Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra ke #24 Senarai Pemikiran Sutejo Seni Rupa Septi Sutrisna Seraphina Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sketsa Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Srihadi Soedarsono Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sugeng Ariyadi Suharwedy Sunu Wasono Susiyo Guntur Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno SZ Syifa Amori Tammalele Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace TANETE Tarmuzie Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Pinang Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Toto Nugroho Tri Andhi S Tri Moeljo Triyono Tu-ngang Iskandar Tulus Rahadi Tulus S Universitas Indonesia Universitas Jember Vincent van Gogh Vini Mariyane Rosya W.S. Rendra Wachid Duhri Syamroni Wahyudin Warung Boenga Ketjil Wasito Wawancara Wayan Sunarta William Bradley Horton Yona Primadesi Yosep Arizal L Yunisa Zawawi Se Zulfian Hariyadi