Jumat, 19 Februari 2021

Pendekatan Sastrawi Komik

Sjifa Amori
jurnalnasional.com
 
Semua orang datang ke alun-alun Blitar. Tak ada yang mau ketinggalan perayaan sebelum akhir Ramadan. Di tengah lingkaran, ada delapan peti mati berisi harimau dan macan-macan kumbang kelaparan…
 
Orang-orang berdiri menunggu, bersenjatakan tombak-tombak khusus berbau kemenyan. Kiai membuka peti-peti itu…Ahhh…seekor macan kumbang…predator itu langsung mencari jalan keluar di antara tombak-tombak…
 
Hanya sang kiai yang tak bersenjata. Ia Haji…suci…kebal karena ia telah ke Mekah…
 
(dikutip dari narasi komik Rampokan Jawa karya Peter Van Dongen)
 
Martijn Daalder memberikan saran-saran skenario dan turut menulis dialog-dialog dalam komik Rampokan Jawa. Sementara rekan mereka Frits Jonker menangani pengaksaraan. Rampokan:Java terbit secara berseri dalam sisipan PS di harian Het Parool sejak 14 Juli sampai 22 Sepetember 1998.
 
Rampokan adalah roman sejarah tentang kehilangan, perang, dan cita-cita yang bertumpu pada simbol upacara adu macan, rampokan. Menurut tradisi Jawa ini, macan atau harimau -simbol kemarahan dan penguasa kolonial- yang tertangkap akan dibunuh dalam upacara di akhir Ramadan. Ini tahun 1946, masih Hindia Belanda. Pada masa ini, sebuah dunia sedang menghilang. Sang harimau telah lepas….
 
Melihat wujud fisik komik Rampokan Jawa, orang pastilah berpikir bahwa ini adalah sebuah buku komik. Akan tetapi, menyimak, membaca, memaknai, dan meresapi Rampokan Jawa, sesungguhnya ia lebih dari sekadar cerita bergambar -istilah Indonesia soal komik. Ia telah berfungsi menjadi media pengingat sejarah yang sarat nilai kemanusiaan. Teknik penceritaannnya dan pengungkapan bahasa yang melankolis menjadikan karya ini lebih dari sekadar kisah penjajahan Belanda pasca-perginya Jepang.
 
Peter Van Dongen menggunakan pendekatan yang personal dan kultural untuk mengungkap kedekatan emosional manusia-manusia yang terposisikan sebagai musuh dalam situasi penjajahan. Sebut saja tokoh utama Johan Knevel, yang merupakan salah seorang prajurit sukarelawan Belanda yang dikirim untuk kembali menaklukan negeri yang hilang ini. Meski dalam hati Knevel, ia hanya ingin pulang kampung, bertemu babunya, pengasuh Indonesia bernama Ninih.
 
Pulang ke tempat ia dilahirkan saat orangtuanya sebagai masyarakat kolonial hidup damai di Indonesia bersama pribumi, membuat Kenvel jadi sosok yang tragis. Seiring kunjungannya ke perjalanan penugasannya, seringkali Knevel terpaksa memosisikan diri sebagai sosok tegar yang agak kasar. Padahal dalam hatinya ia begitu merindu pada Ninih.
 
Saat mesti menemani sang rekan ke sebuah pasar di Bandung, kenangan Knevel akan masa kecil di Makasar lalu mengemuka. Ke pasar, Ninih selalu mengajak Knevel kecil: Awalnya dalam selendang, melekat padanya -juga saat aku sudah bisa berjalan. Kucium rempah, buah, sampah, dan tubuhnya. Dia nyaman di pasar. Aku juga. Dengannya aku selalu aman. Aku tak pernah takut. Selama aku bersama Ninih.
 
Unsur kesusteraan dalam Rampokan Jawa begitu kuat terasa hingga menjadikannya bacaan yang sarat makna. Simbol-simbol fiksi di dalamnya menjembatani fakta sejarah yang kala itu terjadi.
 
Pembahasaan narasi yang sastrawi adalah kelebihan dari Rampokan Jawa, meski pun Seno Gumira Ajidarma mengungkapkan bahwa ini bukanlah satu-satunya kode sastra yang mesti termuat dalam sebuah novel grafis. Maka novel grafis tidaklah mesti berupa komik dengan kata-kata indah mendayu-dayu, melainkan komik yang memakai pendekatan sastra dalam penyajiannya. Pendakatan ini, menurut Seno, bisa dalam alur atau tema, misalnya ironi manusia yang tak pernah hadir dalam media non-sastra.
 
“Membicarakan novel grafis adalah membicarakan perjuangan komik untuk meningkatkan martabatnya. A Contract with God adalah komik karya Will Eisner yang terbit sebagai langkah awal dikenalnya novel grafis, bukan sebagai istilah, tetapi sebagai tujuan: yakni komik dengan (1) bobot sastra, (2) yang ‘serius’ dan (3) untuk dewasa (jangan dibaca ada seks-nya),” kata Seno saat jadi pembicara diskusi Will Eisner dan Novel Grafis di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (16/2).
 
Menimbang bobot sastra dalam sebuah komik rentu berbeda dengan dalam karya tulis, seperti novel, karena tampil dalam bentuk “bacaan” yang kompleks. Definisi kompleks pun bukan sekadar gambar yang disertai tulisan. Bapak desain grafis Eisner sendiri pun menolak adanya dikotomi antara gambar dan teks. Tulisan adalah bagian dari pengungkapan ide secara visual.
 
Tertulis di situs www.imageandnarrative.be, penulis Charles Hatfield dalam literatur Alternative Comics : An Emerging Literature (Jackson: University Press of Mississipi, 2005, 182 p) menuliskan bahwa membaca gambar tidaklah lebih minim pengkodean daripada sebuah teks. Pembacaan terhadap gambar inilah yang mentransformasi komik yang pengkodeannya tidak pernah otomatis menjadi sebuah bentuk sastra.
 
Pemahaman kesusasteraan dalam komik tentu agak spesifik. Kalau dalam istilah Seno, bukanlah pemahaman sastra konvensional, melainkan pendekatannya dan juga muatannya yang melibatkan pergulatan dan perenungan manusia akan hakikat kehidupan. Tentunya ada pula ukuran khusus estetikanya terkait dengan kreativitas dan imajinasi yang membuatnya layak disebut karya sastra.
 
Dalam novel grafis Eisner, pembaca memang akan menemukan perkembangan strategi estetik, sebagaimana memang selalu dilakukannya, tetapi yang membuatnya jadi novel grafis yang ia bedakan istilahnya dari “sekadar” komik adalah kandungan tematiknya. Ekspresi wajah dan tubuh memang tetap karikatural, tetapi sama sekali bukan untuk mencari efek lucu lagi, melainkan sebaliknya, menegaskan berlangsungnya segala macam ironi dalam kehidupan manusia di lingkungan rumah susun kelas bawah, yang selalu berusaha keluar dari dunianya yang kumuh.
 
“Dalam novel grafisnya, termasuk trilogi A Contract with God (bersama Life Force dan Dropsie Avenue), pembaca dapat menemukan konfirmasi tujuan Eisner, bahwa novel grafis mestilah berbobot ‘sastra’, ‘serius’, dan karenanya memang untuk dewasa,” kata Seno yang menyebut bahwa segenap pengalaman batin Eisne adalah perbendaharaan bagi pendekatan baru yang disebutnya novel grafis tersebut. Penulis Rocco Versaci, yang menulis buku This Book Contains Graphic Language: Comics as Literature, menulis bahwa komik sebagai bentuk perlawanan genre sastra media lainnya, karena ia merupakan seni yang rumit. Yang dalam beberapa hal bahkan bisa pula menggantikan pencapaian cerita tertulis, fotografi, reportase, film, berkat karakteristiknya yang unik, bahasa grafis.
 
Bahasa grafis yang sastrawi dalam novel grafis ini juga tercermin dalam pendekatan visual. Seperti dalam komik Rampokan Jawa yang menjadikan upacara mistik tersebut sebagai pendekatan penceritaannya akan sejarah kolonial Belanda di Indonesia. Seringkali, Peter Vand Dongen memunculkan gambar keadaan genting upacara rampokan sebagai simbolisasi sesuatu yang tidak beres di sekitar tokoh utama. Artinya, upacara itu sendiri tidaklah menjadi bagian mandiri dalam penceritaan, melainkan sebuah pendekatan terhadap konflik di Hindia-Belanda (dari sudut pandang personal tokoh utamanya) pada masa tersebut.
***

http://sastra-indonesia.com/2010/02/pendekatan-sastrawi-komik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Kirno Tanda A.C. Andre Tanama A.D. Pirous A.S. Laksana Abdillah M Marzuqi Abdul Ajis Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abu Nisrina Adhi Pandoyo Adib Muttaqin Asfar Adreas Anggit W. Afnan Malay Agama Para Bajingan Agung Kurniawan Agung WHS Agus B. Harianto Agus Dermawan T Agus Hernawan Agus Mulyadi Agus R. Subagyo Agus Sigit Agus Sulton Agus Sunyoto Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Alim Bakhtiar Alur Alun Tanjidor Amang Rahman Jubair Amien Kamil Amri Yahya Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo Andong Buku Andong Buku #3 Andong Buku 3 Andry Deblenk Anindita S Thayf Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Adrian Anton Kurnia Anwar Holid Ardhabilly Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arti Bumi Intaran Ary B Prass Aryo Wisanggeni G AS Sumbawi Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Ayu Sulistyowati Bambang Bujono Bambang Soebendo Bambang Thelo Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Basoeki Abdullah Basuki Ratna K BE Satrio Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Brunel University London Buku Kritik Sastra Bustan Basir Maras Candrakirana KOSTELA Catatan Cover Buku Dahlan Kong Daniel Paranamesa Dari Lisan ke Lisan Darju Prasetya Debat Panjang Polemik Sains di Facebook Dedy Sufriadi Dedykalee Denny JA Desy Susilawati Di Balik Semak Pitutur Jawa Dian Sukarno Dian Yuliastuti Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dipo Handoko Disbudpar Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwin Gideon Edo Adityo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Esai Evan Ys F. Budi Hardiman Faidil Akbar Faizalbnu Fatah Yasin Noor Festival Teater Religi Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Franz Kafka Galeri Sonobudoyo Gatot Widodo Goenawan Mohamad Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Hans Pols Hardjito Haris Saputra Harjiman Harryadjie BS Hendra Sofyan Hendri Yetus Siswono Hendro Wiyanto Heri Kris Herman Syahara Heru Emka Heru Kuntoyo htanzil I Wayan Seriyoga Parta Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indigo Art Space Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Intan Ungaling Dian Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Jajang R Kawentar Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jiero Cafe Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jonathan Ziberg Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jual Buku Paket Hemat 23 Jumartono K.H. Ma'ruf Amin Kabar Kadjie MM Kalis Mardiasih Karikatur Hitam-Putih Karikatur Pensil Warna Kartika Foundation Kemah Budaya Pantura (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Koktail Komik Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Koskow Koskow (FX. Widyatmoko) KOSTELA Kris Monika E Kyai Sahal Mahfudz L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Shitaresmi Leo Tolstoy Literasa Donuts Lords of the Bow Luhung Sapto Lukas Luwarso Lukisan M Anta Kusuma M. Ilham S M. Yoesoef Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoenomo Mas Dibyo Mashuri Massayu Masuki M Astro Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Moch. Faisol Moh. Jauhar al-Hakimi Moses Misdy Muhajir Muhammad Antakusuma Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musdalifah Fachri Ndix Endik Nelson Alwi Nietzsche Noor H. Dee Novel Pekik Nung Bonham Nurel Javissyarqi Nurul Hadi Koclok Nuryana Asmaudi SA Obrolan Octavio Paz Oil on Canvas Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Pameran Lukisan Pasar Seni Indonesia Pasar Seni Lukis Indonesia PC. Lesbumi NU Babat Pekan Literasi Lamongan Pelukis Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Saron Pelukis Sugeng Ariyadi Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pesta Malang Sejuta Buku 2014 Proses kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga R Ridwan Hasan Saputra Rabdul Rohim Rahasia Literasi Rakai Lukman Rambuana Raudlotul Immaroh Redland Movie Remy Sylado Rengga AP Resensi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Riki Antoni Robin Al Kautsar Rodli TL Rudi Isbandi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumoh Projects S. Yadi K Sabrank Suparno Saham Sugiono Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sapto Hoedojo Sastra Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra ke #24 Senarai Pemikiran Sutejo Seni Rupa Septi Sutrisna Seraphina Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sketsa Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Srihadi Soedarsono Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sugeng Ariyadi Suharwedy Sunu Wasono Susiyo Guntur Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno SZ Syifa Amori Tammalele Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace TANETE Tarmuzie Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Pinang Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Toto Nugroho Tri Andhi S Tri Moeljo Triyono Tu-ngang Iskandar Tulus Rahadi Tulus S Universitas Indonesia Universitas Jember Vincent van Gogh Vini Mariyane Rosya W.S. Rendra Wachid Duhri Syamroni Wahyudin Warung Boenga Ketjil Wasito Wawancara Wayan Sunarta William Bradley Horton Yona Primadesi Yosep Arizal L Yunisa Zawawi Se Zulfian Hariyadi