Musdalifah Fachri
jurnalnasional.com
DI tengah serbuan komik asing Azisa Noor (23) membawa ide segar, unik,
namun sarat dengan nuansa lokal. Alur cerita diuraikan lewat karakter tokoh,
tempat, bangunan, budaya serta kehidupan sosial ciri khas kota kelahirannya,
Bandung.
Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Arsitektur ini menilai,
pengaruh komik Jepang (Manga) tidak boleh merongrong seluruh isi komik.
Orisinalitas cerita yang mengapresiasi konten lokal negeri ini, diakui
Zisa–panggilan akrabnya, akan lebih menjual dan memikat pembacanya yang
mayoritas remaja.
“Komikus Indonesia bisa saja terpengaruh lewat gambar yang ditampilkan
komik Jepang, tapi yang lebih penting adalah isi cerita yang ingin
disampaikan,” katanya dalam sebuah perbincangan melalui telepon.
Karena itu, dalam menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan, sosial budaya, dan
sejarah, Zisa terlebih dahulu melakukan riset agar data bisa diungkap dengan
benar. Zisa yang telah menghasilkan 15 komik ini menampik anggapan bahwa komik
hanya hiburan. Baginya, komik memiliki tempat sendiri di antara karya novel
atau film.
“Tidak berarti Komik itu (bacaan) ringan. Ada pesan kuat yang ingin
disampaikan lewat komik,” terang remaja yang telah menulis komik sejak duduk di
bangku SD ini.
Banyaknya koleksi buku keluarga yang tersimpan di rumah, disertai kebiasaan
ayahnya membacakan dongeng untuknya, turut memengaruhi perkembangan minat baca
Zisa. Selain itu, bakat menggambar yang dimiliki kemudian mengarahkan minatnya
menjadi penulis komik. Bagi Zisa hanya butuh waktu tiga bulan untuk
merampungkan sebuah komik setebal 128 halaman. Tahapan demi tahapan dilewatinya
dengan membuat cerita, naskah, gambar hingga berkonsultasi dengan editor atau
penerbit.
“Sulitnya sering kali ketika memindahkan script menjadi storyboard. Sering
kali mandek dan bekerja menjelang deadline,? terang Zisa diselingi tawa.
Gadis kelahiran 21 Juli 1987 yang mengidolakan komikus dan penulis novel,
Neil Gaiman ini mengungkapkan kepuasannya bila komik tersebut telah rampung dan
mendapat respons dari pembacanya. Responsnya bermacam-macam, ada yang senang,
memuji atau mengkritisi.
Dengan adanya interaksi dengan pembacanya yang disuarakan lewat blog,
Facebook, atau sarana komunikasi lainnya, anggota cellist Klabklassik, Tobucil
Bandung ini akan kembali mengelola inspirasi dari buku bacaan, mengembangkan
imajinasinya kemudian berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sosialnya
untuk merepresentasikan karakter tokoh dalam cerita komik.
Dari hasil kerja kerasnya, komik Azisa berhasil menjadi jawara dalam
beragam kompetisi komik. Sebutlah, komik berjudul Dunia Tanpa berhasil juara
lomba pekan komik merdeka, ITB Bandung (1999), disusul Hutan juara kedua lomba
komik fiksi ilmiah Depdikbud Indonesia, Jakarta (2003), komik Heimat menjadi
nominasi komik terbaik di Fumetto Comix Competition, Comic Festival, Luzern,
Swiss (2005). Dua tahun berturut-turut, komik Bintang dan Mentari meraih juara
pertama perlombaan nasional komik religius, Departemen Agama, Jakarta
(2005-2006), komik Afterdark berhak menjadi juara ketiga kompetisi Pekan Komik
Nasional, Universitas Petra, Surabaya (2006).
Selain itu, komik Seasons karya Azisa telah meraih juara pertama lomba
komik gelar Jepang FIB Universitas Indonesia, Jakarta (2006), menyusul komiknya
Bendera yang meraih juara pertama lomba nasional komik Historis oleh Depdiknas,
Jakarta (2007), sementara komik duo karakter Kala meraih juara pertama,
kompetisi desain karakter jagoan Indonesia, Malang (2007) dan komik After Dark
terpilih sebagai 10 karya terbaik 24 Hours Comic Day, Bandung (2008).
Antusiasmenya tidak cukup hanya mengikuti kompetisi komik, Zisa yang mahir
melukis dan bermain biola ini juga aktif mengikuti pameran komik tingkat dan
nasional dan internasional, di antaranya Pameran Komik di Belezza Comic Days,
Jakarta (2010), Pameran Komik di PKAN 7, Taman Budaya Surakarta, Solo (2009),
Pameran di Festival Cergamboree, CCCL Surabaya (2009), Pameran Lukisan
?Srikandi Indonesia: 100 pelukis wanita’ Surabaya (2007), Pameran di Lingua
Comica, Academy of Contemporary Arts, London, Inggris (2007), Pameran di Komik
Indonesia Satu Dekade (KONDE) Ancol, Jakarta (2006), Pameran Komik di PDKT 2,
Universitas Trisakti Jakarta (2006), Pameran Komik di PKN 2, Universitas Petra,
Surabaya (2006) serta Pameran Komik di PKI 4, UNM, Malang (2005).
Dari semua aktivitasnya mengikuti pameran dan kompetisi, Zisa sangat
terkesan ketika berhasil dipilih mewakili Indonesia mengikuti kegiatan Lingua
Comica, Academy of Contemporary Arts yang diselenggarakan ASEAN European
Foundation, di London, Inggris pada 2007.
Peserta yang terpilih, kata Zisa, diwajibkan membuat sebuah komik bekerja
sama dengan komikus asing melalui komunikasi online di dunia maya. Dari
chatting di internet, keduanya merancang komik cerita hantu kontemporer yang
latarnya mengambil tempat di Hungaria dan Indonesia.
“Rekan saya seorang doktor di bidang sastra asal Hungaria bernama Gabor
Kissgz, kami kemudian menciptakan alur cerita yang mengadaptasi novel Hendry
James berjudul “Turn of His Grow”. Puncaknya, kami berdua bisa bertatap muka di
London bersama komikus andal lainnya untuk berbagi pengalaman,” kenang Zisa.
Anggota Reading Lights Writer’s Circle, Reading Lights Bandung ini
mengemukakan tekadnya untuk terus membuat komik serta mengembangkan minat
remaja Indonesia untuk membaca dan mencintai komik. “Sangat penting untuk
mengembangkan minat remaja terhadap komik serta menciptakan komunitasnya secara
luas agar remaja kreatif dan kaya imajinasi,” tukasnya.
Bersama rekannya sesama komikus di Bandung, sejak 12 Februari 2010, penulis
komik Satu Atap ini telah merintis pendirian sebuah rumah komik yang diberi
nama KOMIKARA. Toko ini menampung dan menjual puluhan komik lokal untuk
diidstribusikan kepada pencinta komik.
Distro ini, kata Zisa, juga berfungsi menjadi media lokakarya dan
kreativitas remaja dalam belajar dan melihat pembuatan komik. Bagi remaja yang
punya bakat membuat komik, Zisa berpesan agar jangan takut berkarya dan terus
mengembangkan diri dengan mendengar kritikan dari pembaca.
***
http://sastra-indonesia.com/2010/02/azisa-noor-kiat-membumikan-komik/
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan
A. Anzieb
A. Khoirul Anam
A. Kirno Tanda
A.C. Andre Tanama
A.D. Pirous
A.S. Laksana
Abdillah M Marzuqi
Abdul Ajis
Abdul Kirno Tanda
Abdurrahman Wahid
Abu Nisrina
Adhi Pandoyo
Adib Muttaqin Asfar
Adreas Anggit W.
Afnan Malay
Agama Para Bajingan
Agung Kurniawan
Agung WHS
Agus B. Harianto
Agus Dermawan T
Agus Hernawan
Agus Mulyadi
Agus R. Subagyo
Agus Sigit
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Aguslia Hidayah
AH J Khuzaini
Akhmad Sekhu
Akhmad Taufiq
Alim Bakhtiar
Alur Alun Tanjidor
Amang Rahman Jubair
Amien Kamil
Amri Yahya
Anang Zakaria
Andhi Setyo Wibowo
Andong Buku
Andong Buku #3
Andong Buku 3
Andry Deblenk
Anindita S Thayf
Antologi Puisi Kalijaring
Antologi Sastra Lamongan
Anton Adrian
Anton Kurnia
Anwar Holid
Ardhabilly
Arie MP Tamba
Arie Yani
Arief Junianto
Arif 'Minke' Setiawan
Arti Bumi Intaran
Ary B Prass
Aryo Wisanggeni G
AS Sumbawi
Awalludin GD Mualif
Ayu Nuzul
Ayu Sulistyowati
Bambang Bujono
Bambang Soebendo
Bambang Thelo
Bandung Mawardi
Baridul Islam Pr
Basoeki Abdullah
Basuki Ratna K
BE Satrio
Beni Setia
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Brunel University London
Buku Kritik Sastra
Bustan Basir Maras
Candrakirana KOSTELA
Catatan
Cover Buku
Dahlan Kong
Daniel Paranamesa
Dari Lisan ke Lisan
Darju Prasetya
Debat Panjang Polemik Sains di Facebook
Dedy Sufriadi
Dedykalee
Denny JA
Desy Susilawati
Di Balik Semak Pitutur Jawa
Dian Sukarno
Dian Yuliastuti
Dien Makmur
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Dipo Handoko
Disbudpar
Djoko Saryono
Djuli Djatiprambudi
Doddi Ahmad Fauji
Donny Anggoro
Donny Darmawan
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Kartika Rahayu
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dwin Gideon
Edo Adityo
Eidi Krina Jason Sembiring
Eka Budianta
Esai
Evan Ys
F. Budi Hardiman
Faidil Akbar
Faizalbnu
Fatah Yasin Noor
Festival Teater Religi
Forum Lingkar Pena Lamongan
Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L)
Forum Santri Nasional
Franz Kafka
Galeri Sonobudoyo
Gatot Widodo
Goenawan Mohamad
Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin
Hans Pols
Hardjito
Haris Saputra
Harjiman
Harryadjie BS
Hendra Sofyan
Hendri Yetus Siswono
Hendro Wiyanto
Heri Kris
Herman Syahara
Heru Emka
Heru Kuntoyo
htanzil
I Wayan Seriyoga Parta
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Farida
Idris Pasaribu
Ignas Kleden
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Indigo Art Space
Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta
Intan Ungaling Dian
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Jajang R Kawentar
Jawapos
Jejak Laskar Hisbullah Jombang
Jiero Cafe
Jihan Fauziah
Jo Batara Surya
Jonathan Ziberg
Jual Buku
Jual Buku Paket Hemat
Jual Buku Paket Hemat 23
Jumartono
K.H. Ma'ruf Amin
Kabar
Kadjie MM
Kalis Mardiasih
Karikatur Hitam-Putih
Karikatur Pensil Warna
Kartika Foundation
Kemah Budaya Pantura (KBP)
Kembulan
KetemuBuku Jombang
Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto
Koktail
Komik
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Perupa Lamongan
Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA)
Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela)
Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER)
Koskow
Koskow (FX. Widyatmoko)
KOSTELA
Kris Monika E
Kyai Sahal Mahfudz
L. Ridwan Muljosudarmo
Laksmi Shitaresmi
Leo Tolstoy
Literasa Donuts
Lords of the Bow
Luhung Sapto
Lukas Luwarso
Lukisan
M Anta Kusuma
M. Ilham S
M. Yoesoef
Mahmud Jauhari Ali
Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Magdalena Bhoenomo
Mas Dibyo
Mashuri
Massayu
Masuki M Astro
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Memoar Purnama di Kampung Halaman
Moch. Faisol
Moh. Jauhar al-Hakimi
Moses Misdy
Muhajir
Muhammad Antakusuma
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Yasir
Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur
Musdalifah Fachri
Ndix Endik
Nelson Alwi
Nietzsche
Noor H. Dee
Novel Pekik
Nung Bonham
Nurel Javissyarqi
Nurul Hadi Koclok
Nuryana Asmaudi SA
Obrolan
Octavio Paz
Oil on Canvas
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pagelaran Musim Tandur
Pameran Lukisan
Pasar Seni Indonesia
Pasar Seni Lukis Indonesia
PC. Lesbumi NU Babat
Pekan Literasi Lamongan
Pelukis
Pelukis Dahlan Kong
Pelukis Harjiman
Pelukis Saron
Pelukis Sugeng Ariyadi
Pelukis Tarmuzie
Pendhapa Art Space
Penerbit PUstaka puJAngga
Penerbit SastraSewu
Pesta Malang Sejuta Buku 2014
Proses kreatif
Puisi
Puisi Menolak Korupsi
PuJa
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Pustaka Ilalang
Pustaka Ilalang Group
PUstaka puJAngga
R Ridwan Hasan Saputra
Rabdul Rohim
Rahasia Literasi
Rakai Lukman
Rambuana
Raudlotul Immaroh
Redland Movie
Remy Sylado
Rengga AP
Resensi
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Riki Antoni
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rudi Isbandi
Rumah Budaya Pantura (RBP)
Rumoh Projects
S. Yadi K
Sabrank Suparno
Saham Sugiono
Sanggar Lukis Alam
Sanggar Pasir
Sanggar Pasir Art and Culture
Sapto Hoedojo
Sastra
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
SelaSastra Boenga Ketjil
SelaSastra ke #24
Senarai Pemikiran Sutejo
Seni Rupa
Septi Sutrisna
Seraphina
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shinta Maharani
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sketsa
Soesilo Toer
Sofyan RH. Zaid
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Srihadi Soedarsono
Stefanus P. Elu
Suci Ayu Latifah
Sugeng Ariyadi
Suharwedy
Sunu Wasono
Susiyo Guntur
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Sutrisno SZ
Syifa Amori
Tammalele
Tamrin Bey
TanahmeraH ArtSpace
TANETE
Tarmuzie
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Setiawan Pinang
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan
Toto Nugroho
Tri Andhi S
Tri Moeljo
Triyono
Tu-ngang Iskandar
Tulus Rahadi
Tulus S
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Vincent van Gogh
Vini Mariyane Rosya
W.S. Rendra
Wachid Duhri Syamroni
Wahyudin
Warung Boenga Ketjil
Wasito
Wawancara
Wayan Sunarta
William Bradley Horton
Yona Primadesi
Yosep Arizal L
Yunisa
Zawawi Se
Zulfian Hariyadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar