Jumat, 19 Februari 2021

Azisa Noor, Kiat Membumikan Komik

Musdalifah Fachri
jurnalnasional.com
 
DI tengah serbuan komik asing Azisa Noor (23) membawa ide segar, unik, namun sarat dengan nuansa lokal. Alur cerita diuraikan lewat karakter tokoh, tempat, bangunan, budaya serta kehidupan sosial ciri khas kota kelahirannya, Bandung.
 
Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Arsitektur ini menilai, pengaruh komik Jepang (Manga) tidak boleh merongrong seluruh isi komik. Orisinalitas cerita yang mengapresiasi konten lokal negeri ini, diakui Zisa–panggilan akrabnya, akan lebih menjual dan memikat pembacanya yang mayoritas remaja.
 
“Komikus Indonesia bisa saja terpengaruh lewat gambar yang ditampilkan komik Jepang, tapi yang lebih penting adalah isi cerita yang ingin disampaikan,” katanya dalam sebuah perbincangan melalui telepon.
 
Karena itu, dalam menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan, sosial budaya, dan sejarah, Zisa terlebih dahulu melakukan riset agar data bisa diungkap dengan benar. Zisa yang telah menghasilkan 15 komik ini menampik anggapan bahwa komik hanya hiburan. Baginya, komik memiliki tempat sendiri di antara karya novel atau film.
 
“Tidak berarti Komik itu (bacaan) ringan. Ada pesan kuat yang ingin disampaikan lewat komik,” terang remaja yang telah menulis komik sejak duduk di bangku SD ini.
 
Banyaknya koleksi buku keluarga yang tersimpan di rumah, disertai kebiasaan ayahnya membacakan dongeng untuknya, turut memengaruhi perkembangan minat baca Zisa. Selain itu, bakat menggambar yang dimiliki kemudian mengarahkan minatnya menjadi penulis komik. Bagi Zisa hanya butuh waktu tiga bulan untuk merampungkan sebuah komik setebal 128 halaman. Tahapan demi tahapan dilewatinya dengan membuat cerita, naskah, gambar hingga berkonsultasi dengan editor atau penerbit.
 
“Sulitnya sering kali ketika memindahkan script menjadi storyboard. Sering kali mandek dan bekerja menjelang deadline,? terang Zisa diselingi tawa.
 
Gadis kelahiran 21 Juli 1987 yang mengidolakan komikus dan penulis novel, Neil Gaiman ini mengungkapkan kepuasannya bila komik tersebut telah rampung dan mendapat respons dari pembacanya. Responsnya bermacam-macam, ada yang senang, memuji atau mengkritisi.
 
Dengan adanya interaksi dengan pembacanya yang disuarakan lewat blog, Facebook, atau sarana komunikasi lainnya, anggota cellist Klabklassik, Tobucil Bandung ini akan kembali mengelola inspirasi dari buku bacaan, mengembangkan imajinasinya kemudian berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sosialnya untuk merepresentasikan karakter tokoh dalam cerita komik.
 
Dari hasil kerja kerasnya, komik Azisa berhasil menjadi jawara dalam beragam kompetisi komik. Sebutlah, komik berjudul Dunia Tanpa berhasil juara lomba pekan komik merdeka, ITB Bandung (1999), disusul Hutan juara kedua lomba komik fiksi ilmiah Depdikbud Indonesia, Jakarta (2003), komik Heimat menjadi nominasi komik terbaik di Fumetto Comix Competition, Comic Festival, Luzern, Swiss (2005). Dua tahun berturut-turut, komik Bintang dan Mentari meraih juara pertama perlombaan nasional komik religius, Departemen Agama, Jakarta (2005-2006), komik Afterdark berhak menjadi juara ketiga kompetisi Pekan Komik Nasional, Universitas Petra, Surabaya (2006).
 
Selain itu, komik Seasons karya Azisa telah meraih juara pertama lomba komik gelar Jepang FIB Universitas Indonesia, Jakarta (2006), menyusul komiknya Bendera yang meraih juara pertama lomba nasional komik Historis oleh Depdiknas, Jakarta (2007), sementara komik duo karakter Kala meraih juara pertama, kompetisi desain karakter jagoan Indonesia, Malang (2007) dan komik After Dark terpilih sebagai 10 karya terbaik 24 Hours Comic Day, Bandung (2008).
 
Antusiasmenya tidak cukup hanya mengikuti kompetisi komik, Zisa yang mahir melukis dan bermain biola ini juga aktif mengikuti pameran komik tingkat dan nasional dan internasional, di antaranya Pameran Komik di Belezza Comic Days, Jakarta (2010), Pameran Komik di PKAN 7, Taman Budaya Surakarta, Solo (2009), Pameran di Festival Cergamboree, CCCL Surabaya (2009), Pameran Lukisan ?Srikandi Indonesia: 100 pelukis wanita’ Surabaya (2007), Pameran di Lingua Comica, Academy of Contemporary Arts, London, Inggris (2007), Pameran di Komik Indonesia Satu Dekade (KONDE) Ancol, Jakarta (2006), Pameran Komik di PDKT 2, Universitas Trisakti Jakarta (2006), Pameran Komik di PKN 2, Universitas Petra, Surabaya (2006) serta Pameran Komik di PKI 4, UNM, Malang (2005).
 
Dari semua aktivitasnya mengikuti pameran dan kompetisi, Zisa sangat terkesan ketika berhasil dipilih mewakili Indonesia mengikuti kegiatan Lingua Comica, Academy of Contemporary Arts yang diselenggarakan ASEAN European Foundation, di London, Inggris pada 2007.
 
Peserta yang terpilih, kata Zisa, diwajibkan membuat sebuah komik bekerja sama dengan komikus asing melalui komunikasi online di dunia maya. Dari chatting di internet, keduanya merancang komik cerita hantu kontemporer yang latarnya mengambil tempat di Hungaria dan Indonesia.
 
“Rekan saya seorang doktor di bidang sastra asal Hungaria bernama Gabor Kissgz, kami kemudian menciptakan alur cerita yang mengadaptasi novel Hendry James berjudul “Turn of His Grow”. Puncaknya, kami berdua bisa bertatap muka di London bersama komikus andal lainnya untuk berbagi pengalaman,” kenang Zisa.
 
Anggota Reading Lights Writer’s Circle, Reading Lights Bandung ini mengemukakan tekadnya untuk terus membuat komik serta mengembangkan minat remaja Indonesia untuk membaca dan mencintai komik. “Sangat penting untuk mengembangkan minat remaja terhadap komik serta menciptakan komunitasnya secara luas agar remaja kreatif dan kaya imajinasi,” tukasnya.
 
Bersama rekannya sesama komikus di Bandung, sejak 12 Februari 2010, penulis komik Satu Atap ini telah merintis pendirian sebuah rumah komik yang diberi nama KOMIKARA. Toko ini menampung dan menjual puluhan komik lokal untuk diidstribusikan kepada pencinta komik.
 
Distro ini, kata Zisa, juga berfungsi menjadi media lokakarya dan kreativitas remaja dalam belajar dan melihat pembuatan komik. Bagi remaja yang punya bakat membuat komik, Zisa berpesan agar jangan takut berkarya dan terus mengembangkan diri dengan mendengar kritikan dari pembaca.
***
http://sastra-indonesia.com/2010/02/azisa-noor-kiat-membumikan-komik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Kirno Tanda A.C. Andre Tanama A.D. Pirous A.S. Laksana Abdillah M Marzuqi Abdul Ajis Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abu Nisrina Adhi Pandoyo Adib Muttaqin Asfar Adreas Anggit W. Afnan Malay Agama Para Bajingan Agung Kurniawan Agung WHS Agus B. Harianto Agus Dermawan T Agus Hernawan Agus Mulyadi Agus R. Subagyo Agus Sigit Agus Sulton Agus Sunyoto Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Alim Bakhtiar Alur Alun Tanjidor Amang Rahman Jubair Amien Kamil Amri Yahya Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo Andong Buku Andong Buku #3 Andong Buku 3 Andry Deblenk Anindita S Thayf Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Adrian Anton Kurnia Anwar Holid Ardhabilly Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arti Bumi Intaran Ary B Prass Aryo Wisanggeni G AS Sumbawi Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Ayu Sulistyowati Bambang Bujono Bambang Soebendo Bambang Thelo Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Basoeki Abdullah Basuki Ratna K BE Satrio Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Brunel University London Buku Kritik Sastra Bustan Basir Maras Candrakirana KOSTELA Catatan Cover Buku Dahlan Kong Daniel Paranamesa Dari Lisan ke Lisan Darju Prasetya Debat Panjang Polemik Sains di Facebook Dedy Sufriadi Dedykalee Denny JA Desy Susilawati Di Balik Semak Pitutur Jawa Dian Sukarno Dian Yuliastuti Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dipo Handoko Disbudpar Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwin Gideon Edo Adityo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Esai Evan Ys F. Budi Hardiman Faidil Akbar Faizalbnu Fatah Yasin Noor Festival Teater Religi Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Franz Kafka Galeri Sonobudoyo Gatot Widodo Goenawan Mohamad Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Hans Pols Hardjito Haris Saputra Harjiman Harryadjie BS Hendra Sofyan Hendri Yetus Siswono Hendro Wiyanto Heri Kris Herman Syahara Heru Emka Heru Kuntoyo htanzil I Wayan Seriyoga Parta Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indigo Art Space Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Intan Ungaling Dian Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Jajang R Kawentar Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jiero Cafe Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jonathan Ziberg Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jual Buku Paket Hemat 23 Jumartono K.H. Ma'ruf Amin Kabar Kadjie MM Kalis Mardiasih Karikatur Hitam-Putih Karikatur Pensil Warna Kartika Foundation Kemah Budaya Pantura (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Koktail Komik Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Koskow Koskow (FX. Widyatmoko) KOSTELA Kris Monika E Kyai Sahal Mahfudz L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Shitaresmi Leo Tolstoy Literasa Donuts Lords of the Bow Luhung Sapto Lukas Luwarso Lukisan M Anta Kusuma M. Ilham S M. Yoesoef Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoenomo Mas Dibyo Mashuri Massayu Masuki M Astro Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Moch. Faisol Moh. Jauhar al-Hakimi Moses Misdy Muhajir Muhammad Antakusuma Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musdalifah Fachri Ndix Endik Nelson Alwi Nietzsche Noor H. Dee Novel Pekik Nung Bonham Nurel Javissyarqi Nurul Hadi Koclok Nuryana Asmaudi SA Obrolan Octavio Paz Oil on Canvas Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Pameran Lukisan Pasar Seni Indonesia Pasar Seni Lukis Indonesia PC. Lesbumi NU Babat Pekan Literasi Lamongan Pelukis Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Saron Pelukis Sugeng Ariyadi Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pesta Malang Sejuta Buku 2014 Proses kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga R Ridwan Hasan Saputra Rabdul Rohim Rahasia Literasi Rakai Lukman Rambuana Raudlotul Immaroh Redland Movie Remy Sylado Rengga AP Resensi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Riki Antoni Robin Al Kautsar Rodli TL Rudi Isbandi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumoh Projects S. Yadi K Sabrank Suparno Saham Sugiono Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sapto Hoedojo Sastra Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra ke #24 Senarai Pemikiran Sutejo Seni Rupa Septi Sutrisna Seraphina Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sketsa Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Srihadi Soedarsono Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sugeng Ariyadi Suharwedy Sunu Wasono Susiyo Guntur Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno SZ Syifa Amori Tammalele Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace TANETE Tarmuzie Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Pinang Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Toto Nugroho Tri Andhi S Tri Moeljo Triyono Tu-ngang Iskandar Tulus Rahadi Tulus S Universitas Indonesia Universitas Jember Vincent van Gogh Vini Mariyane Rosya W.S. Rendra Wachid Duhri Syamroni Wahyudin Warung Boenga Ketjil Wasito Wawancara Wayan Sunarta William Bradley Horton Yona Primadesi Yosep Arizal L Yunisa Zawawi Se Zulfian Hariyadi