Rabu, 10 Juni 2020

Kegetiran Hidup Ibnu Sina

Sebuah Novel Biografi Ibnu Sina
Judul Buku: Ibnu Sina : Tawanan Benteng Lapis Tujuh
Penulis: Husayn Fattahi
Penerbit: Penerbit Zaman, Jakarta
Cetakan: 2011
Tebal: 295 halaman
Peresensi: Faizalbnu

Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, tidak diragukan lagi seorang ilmuwan fenomenal dalam sejarah Islam. Dikenal dengan nama Ibnu Sina atau Avicenna, ia menguasai ilmu kedokteran sekaligus ilmu filsafat yang mengagumkan. Dalam bidang filsafat, ia berhasil meletakkan fondasi filsafat Islam yang kokoh secara detail pada kitabnya As-Syifa’. Kitab ini, merupakan magnum opus yang menjadi kanon bagi tradisi filsafat Islam.

Sementara di bidang kedokteran, Ibnu Sina menyumbangkan gagasan orisinil nan fundamental. Ia orang pertama yang menemukan peredaran darah manusia, dan mengatakan bahwa bayi yang masih berada dalam kandungan menerima makanan melalui saluran pusar. Pemikiran-pemikiran tersebut termaktub dalam karya besarnya yang lain, al-Qanun fi at-Thib. Kitab yang juga sering disebut sebagai “Canon of  Medicine” ini berisi intisari pengobatan Islam dan menjadi kerangka ilmu kedokteran modern. Tak heran, jika Dr William Osier, penulis buku “Evolution of Modern Science,” mengatakan bahwa ‘Qanun’ telah menjadi “kitab suci kedokteran yang bertahan lebih lama dari karya lain.”

Karyanya ini mampu bertahan selama enam abad, dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di abad ke 12. Qanun kemudian menjadi buku wajib di sekolah-sekolah medis di Eropa. Di abad ke 15, kitab ini dicetak ulang enam belas kali dengan lima belas cetakan dalam bahasa Latin, dan satu cetakan bahasa Yahudi. Sementara di abad selanjutnya, kitab ini dicetak ulang sampai dua puluh kali.

Selain dua karya di atas, sepanjang hidupnya Ibnu Sina telah melahirkan lebih dari 400 buku. Karya-karyanya melintas sekat-sekat disiplin keilmuan dan merentang dari ilmu agama, filsafat, kedokteran, psikologi, bahkan geografi. Karya-karya inilah membuat namanya harum bertahan dalam khazanah intelektual Barat maupun Timur selama berabad-abad.

Banyak yang tidak tahu, bahwa karya-karya tersebut lahir di bawah tekanan dan penindasan.  Hidup Ibnu Sina dipenuhi tragedi dan kegetiran. Ibnu Sina lahir pada tahun 980 di Afsyahnah  daerah dekat Bukhara (Iran), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan. Husayn Fattahi melalui novel biografis berjudul “Tawanan Benteng Lapis Tujuh” ini mengisahkan perjalanan hidup sang tokoh. Novel kisah kegetiran hidup yang dihadapi Ibnu Sina sebagai konsekuensi pergolakan politik yang tak kunjung usai.

Pada usia yang teramat muda 17 tahun, ia mampu menyembuhkan penyakit yang diderita penguasa Bukhara, Raja Nuh bin Mansur. Hal itu tidak mampu dilakukan oleh dokter-dokter kerajaan yang lain. Kesuksesan ini membuat namanya dikenal di mana-mana. Raja kemudian mengangkatnya sebagai dokter pribadi dan memberi akses luas terhadap perpustakaan kerajaan. Ironisnya hal tersebut justru membawa Ibnu Sina masuk jauh dalam lingkungan kerajaan hingga terjebak dalam intrik politik.

Dokter-dokter yang dengki dengan prestasi Ibnu Sina bersekongkol dengan oposisi kerajaan untuk menyingkirkannya. Maka ketika raja telah wafat, ia dijadikan musuh bersama. Penguasa Bukhara yang baru, Mahmud Ghaznawi bahkan menjanjikan 5.000 keping emas bagi siapapun yang bisa menangkapnya.

Merasa hidupnya terancam, sang as-syaikh ar-rais melarikan diri. Pelarian ini membawanya ke berbagai tempat yang nyata menghadirkan bahaya yang sama. Ia memang diterima di berbagai tempat karena namanya sudah termahsyur. Namun, di setiap tempat yang didatangi, kedengkian orang-orang di sekelilingnya juga selalu mengikuti.

Misalkan saat berhasil menjadi menteri di Hamdan. Posisi ini hadiah yang diberikan penguasa atas dedikasi serta loyalitasnya. Ketika menjabat sebagai menteri, berbagai kebijakannya sering tidak populer di hadapan elite kekuasaan. Karena itu, sewaktu menekan kebijakan rasionalisasi anggaran keamanan, angkatan bersenjata di kerajaan tersebut protes dan memberontak. Ibnu Sina dipecat dari posisinya dan dimasukkan ke benteng Fardajan, penjara dengan tujuh lapis tembok yang terletak di bukit.

Dari seorang dengan posisi terpandang menjadi pesakitan. Berhari-hari tidak diberi makanan oleh sipir, sebagai bentuk hukuman atas kebijakannya. Namun, justru inilah kehebatan Ibnu Sina. Di tengah berbagai kekalutan dan kegalauan, melahirkan magnum opusnya. “Qanun dan As-Syifa” dikerjakan ketika dalam pelarian dari represi politik di kota asal. Ia menulis hampir setiap hari dengan hanya menyediakan waktu tidur dua jam per harinya.

Dengan jalinan antara fakta-fakta sejarah dengan imajinasi kreatif, Husayn Fattahi berhasil mengisahkan cerita yang enak dibaca. Husyain mampu menampilkan karakter Ibnu Sina yang kuat dalam menghadapi kisruh kekuasaan yang menghimpit nyaris di sepanjang usia hidupnya. Novel ini menjadi referensi awal yang menarik untuk memahami sosok Ibnu Sina. Tokoh besar yang namanya tak lekang perjalanan waktu. Darinya, kita bisa belajar arti keteguhan, kerendah hatian, dan kecintaan akan ilmu pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Kirno Tanda A.C. Andre Tanama A.D. Pirous A.S. Laksana Abdillah M Marzuqi Abdul Ajis Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abu Nisrina Adhi Pandoyo Adib Muttaqin Asfar Adreas Anggit W. Afnan Malay Agama Para Bajingan Agung Kurniawan Agung WHS Agus B. Harianto Agus Dermawan T Agus Hernawan Agus Mulyadi Agus R. Subagyo Agus Sigit Agus Sulton Agus Sunyoto Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Alim Bakhtiar Alur Alun Tanjidor Amang Rahman Jubair Amien Kamil Amri Yahya Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo Andong Buku Andong Buku #3 Andong Buku 3 Andry Deblenk Anindita S Thayf Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Adrian Anton Kurnia Anwar Holid Ardhabilly Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arti Bumi Intaran Ary B Prass Aryo Wisanggeni G AS Sumbawi Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Ayu Sulistyowati Bambang Bujono Bambang Soebendo Bambang Thelo Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Basoeki Abdullah Basuki Ratna K BE Satrio Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Brunel University London Buku Kritik Sastra Bustan Basir Maras Candrakirana KOSTELA Catatan Cover Buku Dahlan Kong Daniel Paranamesa Dari Lisan ke Lisan Darju Prasetya Debat Panjang Polemik Sains di Facebook Dedy Sufriadi Dedykalee Denny JA Desy Susilawati Di Balik Semak Pitutur Jawa Dian Sukarno Dian Yuliastuti Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dipo Handoko Disbudpar Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwin Gideon Edo Adityo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Esai Evan Ys F. Budi Hardiman Faidil Akbar Faizalbnu Fatah Yasin Noor Festival Teater Religi Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Franz Kafka Galeri Sonobudoyo Gatot Widodo Goenawan Mohamad Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Hans Pols Hardjito Haris Saputra Harjiman Harryadjie BS Hendra Sofyan Hendri Yetus Siswono Hendro Wiyanto Heri Kris Herman Syahara Heru Emka Heru Kuntoyo htanzil I Wayan Seriyoga Parta Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indigo Art Space Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Intan Ungaling Dian Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Jajang R Kawentar Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jiero Cafe Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jonathan Ziberg Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jual Buku Paket Hemat 23 Jumartono K.H. Ma'ruf Amin Kabar Kadjie MM Kalis Mardiasih Karikatur Hitam-Putih Karikatur Pensil Warna Kartika Foundation Kemah Budaya Pantura (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Koktail Komik Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Koskow Koskow (FX. Widyatmoko) KOSTELA Kris Monika E Kyai Sahal Mahfudz L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Shitaresmi Leo Tolstoy Literasa Donuts Lords of the Bow Luhung Sapto Lukas Luwarso Lukisan M Anta Kusuma M. Ilham S M. Yoesoef Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoenomo Mas Dibyo Mashuri Massayu Masuki M Astro Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Moch. Faisol Moh. Jauhar al-Hakimi Moses Misdy Muhajir Muhammad Antakusuma Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musdalifah Fachri Ndix Endik Nelson Alwi Nietzsche Noor H. Dee Novel Pekik Nung Bonham Nurel Javissyarqi Nurul Hadi Koclok Nuryana Asmaudi SA Obrolan Octavio Paz Oil on Canvas Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Pameran Lukisan Pasar Seni Indonesia Pasar Seni Lukis Indonesia PC. Lesbumi NU Babat Pekan Literasi Lamongan Pelukis Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Saron Pelukis Sugeng Ariyadi Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pesta Malang Sejuta Buku 2014 Proses kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga R Ridwan Hasan Saputra Rabdul Rohim Rahasia Literasi Rakai Lukman Rambuana Raudlotul Immaroh Redland Movie Remy Sylado Rengga AP Resensi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Riki Antoni Robin Al Kautsar Rodli TL Rudi Isbandi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumoh Projects S. Yadi K Sabrank Suparno Saham Sugiono Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sapto Hoedojo Sastra Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra ke #24 Senarai Pemikiran Sutejo Seni Rupa Septi Sutrisna Seraphina Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sketsa Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Srihadi Soedarsono Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sugeng Ariyadi Suharwedy Sunu Wasono Susiyo Guntur Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno SZ Syifa Amori Tammalele Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace TANETE Tarmuzie Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Pinang Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Toto Nugroho Tri Andhi S Tri Moeljo Triyono Tu-ngang Iskandar Tulus Rahadi Tulus S Universitas Indonesia Universitas Jember Vincent van Gogh Vini Mariyane Rosya W.S. Rendra Wachid Duhri Syamroni Wahyudin Warung Boenga Ketjil Wasito Wawancara Wayan Sunarta William Bradley Horton Yona Primadesi Yosep Arizal L Yunisa Zawawi Se Zulfian Hariyadi