Senin, 30 April 2018

Maritime Culture


Tu-ngang Iskandar
Aceharts Yogyakarta

158 karya seni rupa kontemporer dari 115 seniman kembali mengejutkan publik di Yogyakarta. Sebuah bursa seni rupa kontemporer yang unik dan merupakan art fair-nya para seniman dengan karya seni rupa kontemporernya. Adalah kali keenam acara ini telah berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta. Yaitu ART|JOG 2013 yang merupakan perhelatan senirupa Indonesia dan Asia, berlangsung sejak tanggal 6 sampai 20 Juli di tahun 2013 ini.

Setelah tahun lalu ART|JOG mengusung tema 'Looking East-A Gaze of Indonesian Contemporary Art', tahun ini tema yang diusung ART|JOG|13 adalah ‘Maritime Culture’, sebuah tema yang dimaksudkan sebagai pintu masuk pola pikir maritim, dimana Indonesia mempunyai posisi penting dalam arus perkembangannya, baik dari sisi politik, ekonomi, sosial, maupun budaya.

Seperti penyelenggaran sebelumnya, pameran ART|JOG|13 terbagi menjadi 3 kategori, yaitu Commission Work, Special Presentation, dan Art Fair. Dalam Commission Work, Iwan Effendi feat Papermoon Puppet Theatre diundang untuk menyulap halaman depan TBY dengan instalasi komidi putar raksasanya, Special Presentation menghadirkan desainer grafis dan tipografer Internasional Stefan Sagmeister, sedangkan Art Fair yang menjadi urat nadi utama penyelenggaraan ART|JOG dilakukan melalui mekanisme Open Call yang terbuka bagi publik. Dari Open Call Application yang dimulai pada 1 Maret sampai 13 Mei 2013, terdapat 1.423 proposal karya dari 829 seniman yang masuk ke meja panitia, seniman tersebut berasal dari 5 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Jepang, Australia, dan Amerika. Namun pada akhirnya seleksi berhasil memilih 158 karya seni rupa kontemporer dari 115 seniman untuk diikutkan pada pameran kali ini.

ART|JOG|13 juga menyelenggarakan serangkaian program yang diperuntukkan bagi publik juga, yaitu Art Discussion dan Studio Visit.  “Building Indonesian Contemporary Museum” merupakan tajuk yang diangkat dalam Art Discussion dengan menghadirkan Tony Ellwood (National Gallery of Victoria) sebagai pembicara utama serta para praktisi seni dan aparatur negara. Semantara itu, SaRanG milik Jumaldi Alfi, Studio Biru milik Agus Suwage dan Studio Nasirun menjadi destinasi dalam program Studio Visit.

Selain itu ART|JOG juga mempersembahkan Young Artist Award, sebuah penghargaan bagi seniman muda terbaik peserta ART|JOG yang berusia maksimal 33 tahun. Tiga penghargaan tersebut diterima oleh Harry Prasetyo dengan judul karyanya Behind Teritory Line (conflict and agreements), Michael Binuko Sri Herawan dengan judul karya Megaptera Novalevitae Series, dan Theresia Agustina Sitompul dengan judul karyanya ”Noah’s Ark”. Sedangkan Aminudin TH. Siregar, Farah Wardhani serta Hendra Wiyanto adalah tiga kurator  yang melakukan penjurian.

Acara yang dibuka oleh Hatta Rajasa (Menteri Koordinator Perekonomian RI) ini juga dihadiri oleh 8000 pengunjung, yang juga terdapat Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Ir Wiendu Nuryanti, pengusaha/pemilik Susi Air Susi Pudjiastuti, budayawan Eros Djarot serta para pengusaha/kolektor senirupa dari berbagai kota di Indonesia.

Sementara itu menurut Bambang "Toko" Wicaksono yang merupakan Kurator ART|JOG|13, “dari 115 seniman yang terpilih tersebut  berasal dari Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Bali, Magelang, Semarang, Jepang, Malaysia dan Australia. Dari jumlah tersebut, 82 orang merupakan perupa asal Yogyakarta”. Tidak heran memang, sebagai sarang seniman di Indonesia yang telah mengadakan acara-acara seni tahunan bertaraf international, Yogyakarta juga merupakan salah satu kota dengan iklim berkesenian yang sangat mumpuni, dimana hampir tiap hari kita bisa menyaksikan pameran seni rupa. Hal ini tentunya bukan cuma didukung oleh banyaknya seniman dan ruang pendidikan yang tersedia semata, namun terlebih juga karena pemerintah Yogyakarta melalui dinasnya mendukung sepenuhnya keberadaan kesenian, baik melalui fasilitas gedung, galeri, maupun pendanaan dan penunjang kesenian lainnya.

Hal ini tentunya lebih dari cukup sebagai pembanding dunia kesenian Aceh yang minim dukungan pemerintah. Padahal jika ditilik lebih jauh, kejayaan Aceh tempo dulu tidak pernah lepas dari yang namanya seni, karena seni merupakan alat ukur atas besarnya peradaban suatu bangsa. Maka seharusnya ruang-ruang seni diserahkan kembali pada masyarakat sebagai pewaris sah proses kebudayaan.

Tragedi besar seperti perang dan tsunami setidaknya mampu mendatangkan kekhawatiran kita mengenai kusutnya peradaban atas nama Aceh. Setelah perang dan tsunami berhenti sudah barang tentu kesenian adalah salah satu hal yang harus mendapat perhatian serius pemerintah, terutama untuk tersedianya ruang-ruang ekspresi bagi masyarakat. Karena bagaimanapun, kesenian tidak bisa lepas dari eksistensi manusia atau suatu bangsa. Perang yang berlangsung lama di Aceh memang telah mengkerdilkan dunia kesenian, namun jika setelahnya iklim tenang dan damai pun tidak mampu mendatangkan kembali kesadaran untuk membangun kesenian dan menempatkannya kembali dalam diri masyarakat, maka manusia Aceh itu sungguh semakin terancam fisik dan jiwanya disaat sedang diam. Maka tidak salah jika mengatakan bahwa justru damailah musuh yang paling besar kita, karena telah mengabaikan hak-hak rakyat.***


http://tunganginstitute.blogspot.co.id/2013/10/artjog13-maritime-culture.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Kirno Tanda A.C. Andre Tanama A.D. Pirous A.S. Laksana Abdillah M Marzuqi Abdul Ajis Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abu Nisrina Adhi Pandoyo Adib Muttaqin Asfar Adreas Anggit W. Afnan Malay Agama Para Bajingan Agung Kurniawan Agung WHS Agus B. Harianto Agus Dermawan T Agus Hernawan Agus Mulyadi Agus R. Subagyo Agus Sigit Agus Sulton Agus Sunyoto Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Alim Bakhtiar Alur Alun Tanjidor Amang Rahman Jubair Amien Kamil Amri Yahya Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo Andong Buku Andong Buku #3 Andong Buku 3 Andry Deblenk Anindita S Thayf Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Adrian Anton Kurnia Anwar Holid Ardhabilly Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arti Bumi Intaran Ary B Prass Aryo Wisanggeni G AS Sumbawi Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Ayu Sulistyowati Bambang Bujono Bambang Soebendo Bambang Thelo Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Basoeki Abdullah Basuki Ratna K BE Satrio Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Brunel University London Buku Kritik Sastra Bustan Basir Maras Candrakirana KOSTELA Catatan Cover Buku Dahlan Kong Daniel Paranamesa Dari Lisan ke Lisan Darju Prasetya Debat Panjang Polemik Sains di Facebook Dedy Sufriadi Dedykalee Denny JA Desy Susilawati Di Balik Semak Pitutur Jawa Dian Sukarno Dian Yuliastuti Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dipo Handoko Disbudpar Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwin Gideon Edo Adityo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Esai Evan Ys F. Budi Hardiman Faidil Akbar Faizalbnu Fatah Yasin Noor Festival Teater Religi Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Franz Kafka Galeri Sonobudoyo Gatot Widodo Goenawan Mohamad Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Hans Pols Hardjito Haris Saputra Harjiman Harryadjie BS Hendra Sofyan Hendri Yetus Siswono Hendro Wiyanto Heri Kris Herman Syahara Heru Emka Heru Kuntoyo htanzil I Wayan Seriyoga Parta Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indigo Art Space Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Intan Ungaling Dian Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Jajang R Kawentar Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jiero Cafe Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jonathan Ziberg Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jual Buku Paket Hemat 23 Jumartono K.H. Ma'ruf Amin Kabar Kadjie MM Kalis Mardiasih Karikatur Hitam-Putih Karikatur Pensil Warna Kartika Foundation Kemah Budaya Pantura (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Koktail Komik Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Koskow Koskow (FX. Widyatmoko) KOSTELA Kris Monika E Kyai Sahal Mahfudz L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Shitaresmi Leo Tolstoy Literasa Donuts Lords of the Bow Luhung Sapto Lukas Luwarso Lukisan M Anta Kusuma M. Ilham S M. Yoesoef Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoenomo Mas Dibyo Mashuri Massayu Masuki M Astro Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Moch. Faisol Moh. Jauhar al-Hakimi Moses Misdy Muhajir Muhammad Antakusuma Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musdalifah Fachri Ndix Endik Nelson Alwi Nietzsche Noor H. Dee Novel Pekik Nung Bonham Nurel Javissyarqi Nurul Hadi Koclok Nuryana Asmaudi SA Obrolan Octavio Paz Oil on Canvas Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Pameran Lukisan Pasar Seni Indonesia Pasar Seni Lukis Indonesia PC. Lesbumi NU Babat Pekan Literasi Lamongan Pelukis Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Saron Pelukis Sugeng Ariyadi Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pesta Malang Sejuta Buku 2014 Proses kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga R Ridwan Hasan Saputra Rabdul Rohim Rahasia Literasi Rakai Lukman Rambuana Raudlotul Immaroh Redland Movie Remy Sylado Rengga AP Resensi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Riki Antoni Robin Al Kautsar Rodli TL Rudi Isbandi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumoh Projects S. Yadi K Sabrank Suparno Saham Sugiono Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sapto Hoedojo Sastra Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra ke #24 Senarai Pemikiran Sutejo Seni Rupa Septi Sutrisna Seraphina Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sketsa Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Srihadi Soedarsono Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sugeng Ariyadi Suharwedy Sunu Wasono Susiyo Guntur Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno SZ Syifa Amori Tammalele Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace TANETE Tarmuzie Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Pinang Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Toto Nugroho Tri Andhi S Tri Moeljo Triyono Tu-ngang Iskandar Tulus Rahadi Tulus S Universitas Indonesia Universitas Jember Vincent van Gogh Vini Mariyane Rosya W.S. Rendra Wachid Duhri Syamroni Wahyudin Warung Boenga Ketjil Wasito Wawancara Wayan Sunarta William Bradley Horton Yona Primadesi Yosep Arizal L Yunisa Zawawi Se Zulfian Hariyadi