Sabtu, 24 Juli 2021

Jumartono, Potret Pelukis Muda Lamongan

Zawawi Se
 
Perjalanannya sebagai seorang pelukis diawali ketika Jumartono kecil melihat aktivitas sehari-hari seorang tetangganya, Masbukhin, yang juga berprofesi sebagai pelukis. Persentuhannya dengan sang tetangga itulah yang telah menginspirasinya untuk mulai mencintai dunia corat-coret. Jumartono kecil mulai gemar corat-coret dengan berbagai media yang berada di sekitarnya mulai dari papan triplek, tembok rumah, pagar rumah, bahkan buku tulis untuk catatan pelajaran sekolahnya pun tak luput dari hasratnya yang menggebu untuk menuangkan segala kegelisahannya melalui coretan-coretan. Seringkali buku-buku untuk catatan pelajaran yang dia miliki cepat penuh karena dari depan dia isi dengan catatan pelajaran yang diperolehnya dari guru di sekolah, sedangkan dari belakang digunakan untuk corat-coret sesuai suara hatinya.
 
Jumartono mulai mengenal melukis di atas kanvas ketika menginjak sekolah menengah pertama (SMP). Dari kegemarannya terhadap seni lukis itu, selepas menyelesaikan studinya di sekolah menengah pertama, Jumartono disarankan oleh seorang teman untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) di Surabaya, yang saat ini menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Sebelas, Surabaya. Pada saat itu hanya ada empat buah SMSR. Keempat sekolah tersebut tersebar di kota besar Indonesia yaitu Surabaya, Solo, Yogyakarta, dan Padang.
 
Ketika telah akrab dengan dunia akademis itulah Jumartono baru memahami bahwa melukis itu tidak hanya sekedar menggambar, sebagaimana yang dia persepsikan sebelumnya. Bahwa dalam melukis itu ada wacana, ada dinamika, ada persoalan-persoalan, jadi tidak hanya sekedar memindahkan obyek lukis di atas kanvas.
 
Dalam eksplorasinya, ada empat fase perjalanan kepelukisan Jumartono yang semakin lama semakin menampakkan jati dirinya. Fase pertama, hasil karyanya tampak sangat memperhitungkan figur nan elok dengan tema-tema manis dan akrab. Mungkin sesuai dengan kemudaannya yang masih digelorakan oleh cinta dan teman hidup sehingga pada fase ini banyak dijumpai lukisan perempuan-perempuan dalam berbagai ekspresi. Fase kedua merupakan pengaruh karakter pribadinya dalam menumpahkan ekspresi. Kepribadian yang pendiam tetapi relatif praktis dan cepat dalam tindakan, menggerakkan efek-efek rupa ekspresif dengan figur-figur dramatis. Fase ketiga, Jumartono mengerjakan proses melukisnya yang dilakukan di luar studio, berhadapan langsung dengan obyek lukisan, obyek tidak lagi imajinasi dari cetusan abstrak ekspresif, tetapi pemandangan asli yang termuati emosi sehingga gaya ekspresif eksis mendukung rupa efek. Sedangkan pada fase keempat, masih dalam ekspresionisme yang seolah telah menyatu dengan dirinya, namun eksplorasi dilakukan dari aspek media lukisan, yaitu dengan menggunakan batu candi.
 
Dengan media dari batu candi, yaitu batu yang diperoleh melalui proses alam, lahar dingin gunung berapi yang dia dapatkan dari Yogjakarta, hasil-hasil karyanya sangat mewakili tema-tema kekerasan sosial yang menjadi obyek lukisannya akhir-akhir ini. Karakter batu candi berwarna hitam dengan kontur kasar dan berpori-pori besar seolah menyatu dengan obyek lukisan yang dia angkat dari realitas sosial yang dijumpainya sehari-hari di lingkungan dia tinggal. Berbagai karya-karya lukisannya itu bisa dilihat di galeri pribadinya, Modern Art Gallery, yang terletak di Jalan Sunan Giri No. 25, Lamongan, Jawa Timur.
 
Sebagaimana dalam proses eksplorasinya yang mengalami berbagai kendala sampai dengan bertemunya bentuk-bentuk yang sesuai dengan jiwanya, perjalanan hidup seorang Jumartono juga mengalami pasang surut. Pernah mengalami masa-masa sulit sehingga hampir tidak bisa berkarya karena untuk sebuah karya lukis memerlukan biaya yang tidak murah, jangankan untuk berkarya, untuk menopang kehidupan sehari-hari pun sangat sulit. Kondisi tersebut pernah membuatnya memutuskan untuk mengambil jeda dari dunia seni lukis, dan meninggalkan dunia seni lukis telah membawa dirinya bekerja sebagai orang upahan pada sebuah galeri pembuatan patung. Namun rasa cinta tak dapat menjauhkan hatinya dari dunia seni lukis, hingga akhirnya dia kembali menapaki apa yang telah dia cintai dan geluti sejak masih kecil tersebut hingga sampai detik ini.
 
Sebagai pelukis muda, yang masih penuh gairah dan semangat untuk berkarya dan maju, masih banyak obsesi-obsesi yang ingin dia raih. Diantaranya adalah rencananya untuk membawa kembali seniman seni rupa Lamongan untuk melakukan pameran di luar Lamongan sebagaimana pernah dilakukannya dulu ketika dia menjadi motor bagi terselenggaranya pameran lukisan bertajuk ‘Sili Obong 2002’ di Galeri Surabaya. Saat itu pameran tersebut dibuka oleh Bupati Lamongan, M. Masfuk, S.H. yang sampai dengan saat ini telah menjabat dua periode sebagai Bupati Lamongan.
 
Kini, sudah hampir dua periode Jumartono menjabat sebagai Ketua Komite Seni Rupa di Dewan Kesenian Lamongan (DKL). Sebelum mengakhiri masa kepengurusannya itu, dia punya obsesi ingin menyelenggarakan sebuah even besar seni rupa di Lamongan dengan mengundang para seniman dari luar Lamongan.
 
Profil Jumartono
 
Nama: Jumartono
Tempat, tanggal lahir: Lamongan, 12 Juni 1978
Alamat: Jalan Basuki Rahmad Gg V/16, Lamongan, Jawa Timur
Studio: Jalan Sunan Giri No. 25, Lamongan, Jawa TimurAgama
Agama: Islam
Pekerjaan: Pelukis
Pendidikan: Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR), Surabaya
 
Aktivitas Pameran
 
1. Pameran Tunggal
1995 – Pameran Lukisan Tunggal, ‘Mendung, Hujan, dan Tanah’ di Gallery Surabaya
 
2. Pameran Bersama
2007 – Pameran Seni Lukis Bang Wetan ‘Spirit of Indonesia’ di TMII, Jakarta
2007 – Pameran Seni Lukis Festival Seni Surabaya ‘Peradaban Baru’ di Surabaya
2007 – Pameran Seni Rupa ‘Gelar Akbar Jawa Timur 2007’ Taman Budaya, Jatim
2006 – Pameran eran Seni Rupa ‘Semangat Estetika 2006’ di Lamongan
2006 – Pameran Lukisan ‘Jambore Seni Lukis Nusantara’ di Surabaya
2005 – Pameran Seni Rupa ‘Spirit 2005’ di Lamongan
2004 – Pameran Seni Rupa ‘Membaca Peta Seni Rupa Jawa Timur’ di Taman Budaya, Surabaya
2004 – Pameran Lukisan ‘New Fokus, Destination’ di Gallery Surabaya
2004 – Pameran Lukisan ‘Spirit 2004’ di WTC Surabaya
2003 – Pameran Lukisan ‘Suka Cita 9’ di DKM Malang
2003 – Pameran Lukisan ‘Nuansa Eksotika’ Pelukis 5 Kota di Sidoarjo
2003 – Pameran Jambore Seni Lukis Surabaya 3 di Balai Pemuda Surabaya
2002 – Pameran Lukisan ‘Sili Obong 2002’ di Gallery Surabaya
2002 – Pameran Lukisan ‘Ekspresi Lima Ragam’ di Balai Budaya, Jakarta
2001 – Pameran Lukisan ‘Art Festival 2001’ di Bizzete Gallery, Jakarta
2001 – Pameran Jambore Seni Rupa Nasional di Ancol, Jakarta
2000 – Pameran Lukisan ‘Jangan Menangis Ibu Pertiwi’ di Hotel Sahid, Jakarta
2000 – Pameran Jambore Seni Rupa Nasional di Ancol, Jakarta
2000 – Pameran FKY di Benteng Viedeburg, Yogyakarta
2000 – Pameran Seni Rupa Memperingati Ulang Tahun Pasar Seni Ancol, Jakarta
1999 – Pameran Lukisan ‘Spirit Millenium II’ di Hotel Borobudur, Jakarta
1999 – Pameran FKY di Benteng Viedeburg, Yogyakarta
1999 – Bursa Seni Lukis Jawa Timur di Hotel HYAT, Surabaya
1998 – Pameran Seni Rupa ‘Tiga Rupa Metamorfosa’ di Taman Budaya, Surabaya
1998 – Pameran Seni Eksperimental di Koridor Balai Pemuda, Surabaya
1997 – Pameran Lukisan ‘Memperingati Hari Kartini’ di Gedung Pemda Lamongan
1997 – Pameran Lukisan Bersama Kerabat Nawa di Nganjuk.

http://sastra-indonesia.com/2010/08/jumartono-potret-pelukis-muda-lamongan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Kirno Tanda A.C. Andre Tanama A.D. Pirous A.S. Laksana Abdillah M Marzuqi Abdul Ajis Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abu Nisrina Adhi Pandoyo Adib Muttaqin Asfar Adreas Anggit W. Afnan Malay Agama Para Bajingan Agung Kurniawan Agung WHS Agus B. Harianto Agus Dermawan T Agus Hernawan Agus Mulyadi Agus R. Subagyo Agus Sigit Agus Sulton Agus Sunyoto Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Alim Bakhtiar Alur Alun Tanjidor Amang Rahman Jubair Amien Kamil Amri Yahya Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo Andong Buku Andong Buku #3 Andong Buku 3 Andry Deblenk Anindita S Thayf Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Adrian Anton Kurnia Anwar Holid Ardhabilly Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arti Bumi Intaran Ary B Prass Aryo Wisanggeni G AS Sumbawi Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Ayu Sulistyowati Bambang Bujono Bambang Soebendo Bambang Thelo Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Basoeki Abdullah Basuki Ratna K BE Satrio Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Brunel University London Buku Kritik Sastra Bustan Basir Maras Candrakirana KOSTELA Catatan Cover Buku Dahlan Kong Daniel Paranamesa Dari Lisan ke Lisan Darju Prasetya Debat Panjang Polemik Sains di Facebook Dedy Sufriadi Dedykalee Denny JA Desy Susilawati Di Balik Semak Pitutur Jawa Dian Sukarno Dian Yuliastuti Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dipo Handoko Disbudpar Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwin Gideon Edo Adityo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Esai Evan Ys F. Budi Hardiman Faidil Akbar Faizalbnu Fatah Yasin Noor Festival Teater Religi Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Franz Kafka Galeri Sonobudoyo Gatot Widodo Goenawan Mohamad Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Hans Pols Hardjito Haris Saputra Harjiman Harryadjie BS Hendra Sofyan Hendri Yetus Siswono Hendro Wiyanto Heri Kris Herman Syahara Heru Emka Heru Kuntoyo htanzil I Wayan Seriyoga Parta Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indigo Art Space Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Intan Ungaling Dian Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Jajang R Kawentar Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jiero Cafe Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jonathan Ziberg Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jual Buku Paket Hemat 23 Jumartono K.H. Ma'ruf Amin Kabar Kadjie MM Kalis Mardiasih Karikatur Hitam-Putih Karikatur Pensil Warna Kartika Foundation Kemah Budaya Pantura (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Koktail Komik Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Koskow Koskow (FX. Widyatmoko) KOSTELA Kris Monika E Kyai Sahal Mahfudz L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Shitaresmi Leo Tolstoy Literasa Donuts Lords of the Bow Luhung Sapto Lukas Luwarso Lukisan M Anta Kusuma M. Ilham S M. Yoesoef Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoenomo Mas Dibyo Mashuri Massayu Masuki M Astro Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Moch. Faisol Moh. Jauhar al-Hakimi Moses Misdy Muhajir Muhammad Antakusuma Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musdalifah Fachri Ndix Endik Nelson Alwi Nietzsche Noor H. Dee Novel Pekik Nung Bonham Nurel Javissyarqi Nurul Hadi Koclok Nuryana Asmaudi SA Obrolan Octavio Paz Oil on Canvas Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Pameran Lukisan Pasar Seni Indonesia Pasar Seni Lukis Indonesia PC. Lesbumi NU Babat Pekan Literasi Lamongan Pelukis Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Saron Pelukis Sugeng Ariyadi Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pesta Malang Sejuta Buku 2014 Proses kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga R Ridwan Hasan Saputra Rabdul Rohim Rahasia Literasi Rakai Lukman Rambuana Raudlotul Immaroh Redland Movie Remy Sylado Rengga AP Resensi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Riki Antoni Robin Al Kautsar Rodli TL Rudi Isbandi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumoh Projects S. Yadi K Sabrank Suparno Saham Sugiono Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sapto Hoedojo Sastra Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra ke #24 Senarai Pemikiran Sutejo Seni Rupa Septi Sutrisna Seraphina Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sketsa Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Srihadi Soedarsono Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sugeng Ariyadi Suharwedy Sunu Wasono Susiyo Guntur Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno SZ Syifa Amori Tammalele Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace TANETE Tarmuzie Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Pinang Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Toto Nugroho Tri Andhi S Tri Moeljo Triyono Tu-ngang Iskandar Tulus Rahadi Tulus S Universitas Indonesia Universitas Jember Vincent van Gogh Vini Mariyane Rosya W.S. Rendra Wachid Duhri Syamroni Wahyudin Warung Boenga Ketjil Wasito Wawancara Wayan Sunarta William Bradley Horton Yona Primadesi Yosep Arizal L Yunisa Zawawi Se Zulfian Hariyadi