Lukisan Sugeng Ariyadi, Akrilik kanvas 200 x 150
Kebajikan hanyalah sebuah imajinasi-imanjinasi individu
yang kebetulan memiliki kesepahaman publik. Dan manusia tak ubahnya sebuah gerombolan mahkluk lemah
tidak berdaya atas kehendak pun kekuatan besar yang maha dahsyat.
Siapa aku, siapa kamu, dan siapa kita, hanyalah aksesoris
identitas yang berujung pada muara ketiadaan. Cara, aturan, norma, pahala, surga pula neraka, merupakan imaji-imaji yang sengaja dicipta tidak lebih dan tak ubahnya sebagai
nyanyian juga hiburan hiburan pribadi. Multi aspek, sebab tak terbatas mempengaruhi terlahirnya
sebuah kejadian ataupun peristiwa.
Ketidakterjangkauan menyingkap sebab-sebab tak terbatas pada sebuah akibat, yang akhirnya terkemas dalam sajian peristiwa. Membatasi seseorang untuk menghakimi, terkecuali
pada cocok dan-atau tidaknya sesuai pribadi.
Ketetapan tetaplah berada pada ruang khusus dan tak
satupun bisa mengetahuinya. Bahkan sampai mengaburkan ada dan tiada. Lalu bagaimana mungkin sampai engkau bisa menghakimi kesalahan
dan kebenaran, kalau tidak berpijak pada keterbatasan pengetahuanmu selama ini.
Manusia tak ubahnya sebuah gerombolan mahkluk lemah tak
berdaya atas kehendak serta kekuatan besar yang tidak terbatas pun maha dahsyat.
Aku, kamu, dan kita, hanyalah aksesoris identitas yang
berujung ke muara ketiadaan. Dan tinggallah tidak terbatas tak terjangkau sajalah
yang tersisa, menuju pada keyakinan tiap-tiap pribadi manusia.
Ponorogo Minggu, 26 Januari 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar