Jumat, 05 Oktober 2018

Pemimpin Ideal dan Bukan Pemimpin Milineal

Mahmud Jauhari Ali

"A leader is best when people barely know he exists, when his work is done, his aim fulfilled, they will say: we did it ourselves." - Lao Tzu

Jujur saja, saya terlalu menjadi orang awam untuk mengerti makna sejati dari kata "pemimpin". Banyak makna yang dikandungnya sesuai keberagaman sudut pandang setiap manusia. Berangkat dari situ ada yang mengatakan bahwa "sosok tertentu" adalah pemimpin baginya. Sementara yang lain berpendapat sosok lainlah yang cocok menjadi pemimpin. Mungkin dalam bahasa formalnya, "Entah siapa yang layak disebut pemimpin, terutama pada masa kini." Saya sendiri sering menemukan seseorang yang saya lihat sebagai pemimpin dari banyak orang di bawahnya, tapi tidak serta merta membuat saya kagum padanya. Kagum sebagai manusia, apalagi sebagai pemimpin. Mungkin benar bahwa kita tak dianjurkan mengagumi segala yang dicipta, melainkan kagumlah kepada Sang Pencipta.

Meski demikian, tentu ada harapan, setidaknya imajinasi memiliki pemimpin yang ideal. Misalnya mengutip pendapat seorang filsuf pada zaman Dinasti Zhou bernama Lao Tzu di atas. Menurutnya, seorang pemimpin yang terbaik (paling ideal) adalah ketika orang hampir tidak tahu dia ada, ketika pekerjaannya selesai, tujuannya terpenuhi, mereka akan berkata: kita melakukannya sendiri. Kira-kira begitulah inti pemikiran dari filsuf yang hingga kini masih dimuliakan banyak orang tersebut. Kata-katanya jika cermati, mengandung makna yang dalam. Betapa tidak? Jarang orang yang bekerja secara diam-diam. Atau katakanlah tidak pamer. Kalau pun ada, sedikit sekali pemimpin yang seperti itu. Dia bekerja hingga visi tercapai, tapi tidak menginginkan dilihat, apalagi diliput banyak media untuk sekadar mendapatkan pujian. Jarang, 'kan? Sudah menjadi rahasia umum, secara empiris, hal yang paling susah ditiadakan adalah media. Suka tidak suka, mau tidak mau, realitas yang tersaji ialah pencitraan demi pencitraan sang pemimpin selalu ditampilkan di media-media massa. Terlebih jika sang pemimpin yang bersangkutan mencalonkan kembali sebagai pemimpin pada priode berikutnya. Ini satu contoh susahnya menjadi pemimpin yang ideal jika dikaitkan dengan pendapat Lao Tzu.

Lebih dalam lagi, saya masih ingat ada satu kalimat paling berat yang dipikul seorang pemimpin. Apa itu? "Setiap pemimpin bertanggung jawab atas orang-orang yang dipimpinnya." Bagi saya pribadi, ini berat sekali. Ya, ini berat, kamu tidak akan kuat, biar aku saja, ha ha ha. Beratnya begini, pemimpin, baik itu ketua karang taruna, kepala desa, kepala negara seperti raja, sultan, presiden, maupun lainnya wajib bertanggung jawab atas segala yang berkaitan dengan orang-orang (yang) dipimpinnyanya. Atau dengan kata lain, sebut saja presiden, jangan hanya karena ambisi pribadi yang besar, dia melupakan rakyatnya sendiri. Bagian terakhir ini dapat kita lihat contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Infrastruktur misalnya, dibangun di sana sini, tapi fakta di lapangan, outcome-nya tidak begitu mendukung terhadap usaha penyejahteraan rakyat, terutama kalangan ekonomi kelas bawah. Saking banyaknya data di lapangan (di banyak negara) seperti itu, sudah banyak pula pengejawantahannya dalam berbagai bentuk. Sebut saja novel Ma Yan karya Sanie B Kuncoro. Dalam novel itu dikisahkan perjuangan berat seorang anak perempuan bernama Ma Yan yang berasal dari keluarga miskin di daratan Republik Rakyat Cina. Sebagai bagian dari Suku Hui yang beragama Islam, Ma Yan dan keluarganya termasuk muslim yang taat di tengah himpitan kemiskinan materi. Kisah ini diangkat dari cerita nyata dan menjadi satu bukti kegagalan pemimpin di sana dalam menyejahterakan rakyatnya. Di bawah catatan singkat ini ada saya tampilkan bagian awal novel tersebut.

Lalu apa yang dapat kita lakukan dalam kaitannya dengan memilih pemimpin yang ideal? Orang awam seperti saya pasti akan berkata bahwa sebagai orang yang ber-Tuhan, memohon petunjuk dari-Nya sebelum memilih adalah hal yang mutlak dilakukan. Kedua, mencermati rekam jejak para kandidat yang ada. Analisis penokohan ini diperlukan untuk mengetahui karakter seseorang atau tokoh. Nah, seandainya karakter seorang tokoh baik, boleh jadi dia akan menjadi pemimpin yang ideal pada masa depan. Lalu bagaimana langkah selanjutnya? Saya pikir yang ketiga dan seterusnya, terserah Anda. Ha ha ha. Ah, tak terduga, ternyata hari sudah pagi. Maka, sudah waktunya menikmati secangkir kopi. O iya, ini hanya celotehan lho ya dan jangan dianggap kampanye politik karena saya bukan orang partai mana pun. Akhirnya saya tutup dengan senyuman. Wassalam.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Kirno Tanda A.C. Andre Tanama A.D. Pirous A.S. Laksana Abdillah M Marzuqi Abdul Ajis Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abu Nisrina Adhi Pandoyo Adib Muttaqin Asfar Adreas Anggit W. Afnan Malay Agama Para Bajingan Agung Kurniawan Agung WHS Agus B. Harianto Agus Dermawan T Agus Hernawan Agus Mulyadi Agus R. Subagyo Agus Sigit Agus Sulton Agus Sunyoto Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Alim Bakhtiar Alur Alun Tanjidor Amang Rahman Jubair Amien Kamil Amri Yahya Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo Andong Buku Andong Buku #3 Andong Buku 3 Andry Deblenk Anindita S Thayf Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Adrian Anton Kurnia Anwar Holid Ardhabilly Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arti Bumi Intaran Ary B Prass Aryo Wisanggeni G AS Sumbawi Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Ayu Sulistyowati Bambang Bujono Bambang Soebendo Bambang Thelo Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Basoeki Abdullah Basuki Ratna K BE Satrio Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Brunel University London Buku Kritik Sastra Bustan Basir Maras Candrakirana KOSTELA Catatan Cover Buku Dahlan Kong Daniel Paranamesa Dari Lisan ke Lisan Darju Prasetya Debat Panjang Polemik Sains di Facebook Dedy Sufriadi Dedykalee Denny JA Desy Susilawati Di Balik Semak Pitutur Jawa Dian Sukarno Dian Yuliastuti Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dipo Handoko Disbudpar Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwin Gideon Edo Adityo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Esai Evan Ys F. Budi Hardiman Faidil Akbar Faizalbnu Fatah Yasin Noor Festival Teater Religi Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Franz Kafka Galeri Sonobudoyo Gatot Widodo Goenawan Mohamad Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Hans Pols Hardjito Haris Saputra Harjiman Harryadjie BS Hendra Sofyan Hendri Yetus Siswono Hendro Wiyanto Heri Kris Herman Syahara Heru Emka Heru Kuntoyo htanzil I Wayan Seriyoga Parta Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indigo Art Space Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Intan Ungaling Dian Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Jajang R Kawentar Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jiero Cafe Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jonathan Ziberg Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jual Buku Paket Hemat 23 Jumartono K.H. Ma'ruf Amin Kabar Kadjie MM Kalis Mardiasih Karikatur Hitam-Putih Karikatur Pensil Warna Kartika Foundation Kemah Budaya Pantura (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Koktail Komik Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Koskow Koskow (FX. Widyatmoko) KOSTELA Kris Monika E Kyai Sahal Mahfudz L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Shitaresmi Leo Tolstoy Literasa Donuts Lords of the Bow Luhung Sapto Lukas Luwarso Lukisan M Anta Kusuma M. Ilham S M. Yoesoef Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoenomo Mas Dibyo Mashuri Massayu Masuki M Astro Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Moch. Faisol Moh. Jauhar al-Hakimi Moses Misdy Muhajir Muhammad Antakusuma Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musdalifah Fachri Ndix Endik Nelson Alwi Nietzsche Noor H. Dee Novel Pekik Nung Bonham Nurel Javissyarqi Nurul Hadi Koclok Nuryana Asmaudi SA Obrolan Octavio Paz Oil on Canvas Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Pameran Lukisan Pasar Seni Indonesia Pasar Seni Lukis Indonesia PC. Lesbumi NU Babat Pekan Literasi Lamongan Pelukis Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Saron Pelukis Sugeng Ariyadi Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pesta Malang Sejuta Buku 2014 Proses kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga R Ridwan Hasan Saputra Rabdul Rohim Rahasia Literasi Rakai Lukman Rambuana Raudlotul Immaroh Redland Movie Remy Sylado Rengga AP Resensi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Riki Antoni Robin Al Kautsar Rodli TL Rudi Isbandi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumoh Projects S. Yadi K Sabrank Suparno Saham Sugiono Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sapto Hoedojo Sastra Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra ke #24 Senarai Pemikiran Sutejo Seni Rupa Septi Sutrisna Seraphina Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sketsa Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Srihadi Soedarsono Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sugeng Ariyadi Suharwedy Sunu Wasono Susiyo Guntur Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno SZ Syifa Amori Tammalele Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace TANETE Tarmuzie Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Pinang Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Toto Nugroho Tri Andhi S Tri Moeljo Triyono Tu-ngang Iskandar Tulus Rahadi Tulus S Universitas Indonesia Universitas Jember Vincent van Gogh Vini Mariyane Rosya W.S. Rendra Wachid Duhri Syamroni Wahyudin Warung Boenga Ketjil Wasito Wawancara Wayan Sunarta William Bradley Horton Yona Primadesi Yosep Arizal L Yunisa Zawawi Se Zulfian Hariyadi