Anang Zakaria
m.tempo.co
Lima seniman Yogyakarya menggelar pameran bersama tepat pada Hari Valentine, 14 Februari 2015. Mereka mempertanyakan ulang makna cinta. "Apakah masih ada cinta hari ini?" Seperti yang dituliskan pengantar katalog pameran itu, Argus F.S., dalam rilis yang diterima Tempo, Jumat, 13 Februari 2015.
Lima seniman itu adalah A.C. Andre Tanama, Anggar Prasetyo, Franziska Fennert, Koskow Widyatmoko, dan Laksmi Shitaresmi. Memilih tema utama "Love", pameran itu akan berlangsung di dua tempat, Bentara Budaya Yogyakarta pada 14-23 Februari 2015 dan Syang Art Space Magelang pada 1 Maret-1 April 2015. Rencananya, pameran di Bentara akan dibuka oleh kolektor benda seni dr Oei Hong Djien.
Argus, kurator independen yang tinggal di Yogyakarta, mengatakan, di tengah perang, kriminalitas, dan persaingan politik-ekonomi saat ini, kehadiran seni rupa menjadi penting untuk menghidupkan nilai-nilai kemanusiaan. Momentum Hari Valentine, ujar dia, mesti membawa pesan kasih sayang yang bisa mendorong kesadaran publik pada persoalan kerukunan dan hidup damai.
Kelima seniman, tutur dia, adalah sosok yang berjuang untuk kemanusiaan dengan atas nama cinta dalam proses kreativitasnya. "Serta berjuang untuk keluarga mereka dalam kesehariannya," tuturnya.
Salah satu peserta, Andre Tanama, akan memamerkan karya berjudul Amor Fati, lukisan di atas kanvas berukuran 200 x 150 sentimeter. Ada tiga obyek utama dalam lukisan itu. Gambar Nietzsche, kuda, dan sosok gambar rekaan Andre bernama Gwen.
Amor Fati, kata Andre, bermakna seseorang harus menanggung sekaligus mencintai apa yang tak bisa diubah. Menanggung nasib adalah sikap yang luhur, tapi mencintainya lebih luhur.
https://m.tempo.co/read/news/2015/02/13/114642275/seniman-yogyakarta-rayakan-valentine-dengan-lukisan-cinta
m.tempo.co
Lima seniman Yogyakarya menggelar pameran bersama tepat pada Hari Valentine, 14 Februari 2015. Mereka mempertanyakan ulang makna cinta. "Apakah masih ada cinta hari ini?" Seperti yang dituliskan pengantar katalog pameran itu, Argus F.S., dalam rilis yang diterima Tempo, Jumat, 13 Februari 2015.
Lima seniman itu adalah A.C. Andre Tanama, Anggar Prasetyo, Franziska Fennert, Koskow Widyatmoko, dan Laksmi Shitaresmi. Memilih tema utama "Love", pameran itu akan berlangsung di dua tempat, Bentara Budaya Yogyakarta pada 14-23 Februari 2015 dan Syang Art Space Magelang pada 1 Maret-1 April 2015. Rencananya, pameran di Bentara akan dibuka oleh kolektor benda seni dr Oei Hong Djien.
Argus, kurator independen yang tinggal di Yogyakarta, mengatakan, di tengah perang, kriminalitas, dan persaingan politik-ekonomi saat ini, kehadiran seni rupa menjadi penting untuk menghidupkan nilai-nilai kemanusiaan. Momentum Hari Valentine, ujar dia, mesti membawa pesan kasih sayang yang bisa mendorong kesadaran publik pada persoalan kerukunan dan hidup damai.
Kelima seniman, tutur dia, adalah sosok yang berjuang untuk kemanusiaan dengan atas nama cinta dalam proses kreativitasnya. "Serta berjuang untuk keluarga mereka dalam kesehariannya," tuturnya.
Salah satu peserta, Andre Tanama, akan memamerkan karya berjudul Amor Fati, lukisan di atas kanvas berukuran 200 x 150 sentimeter. Ada tiga obyek utama dalam lukisan itu. Gambar Nietzsche, kuda, dan sosok gambar rekaan Andre bernama Gwen.
Amor Fati, kata Andre, bermakna seseorang harus menanggung sekaligus mencintai apa yang tak bisa diubah. Menanggung nasib adalah sikap yang luhur, tapi mencintainya lebih luhur.
https://m.tempo.co/read/news/2015/02/13/114642275/seniman-yogyakarta-rayakan-valentine-dengan-lukisan-cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar