Jumat, 22 September 2017

Seni Grafis yang Menghidupi

Adib Muttaqin Asfar
Solo Pos, 29 Mei 2012

“Seni grafis itu mudah, bahkan sebelum bisa tanda tangan, kita sudah mengenal cap tiga jari. Itu adalah seni grafis,” ujar AC Andre Tanama, seniman grafis asal Jogja saat membagi ilmunya di Balai Soedjatmoko, Solo, Sabtu (26/5) siang.

Di kalangan seniman grafis nasional, nama Andre dikenal dari berbagai karyanya yang memenangi penghargaan nasional. Alumnus Seni Rupa ISI Jogja ini menguasai berbagai teknik pembuatan seni grafis dari cetak saring (sablon), cetak datar hingga cetak tinggi yang dianggap sulit oleh banyak orang. Kali ini, dia menekankan bahwa keterbatasan teknik bukan hambatan untuk menghasilkan karya grafis.

Saat roadshow Trienale Seni Grafis Indonesia IV di Balai Soedjatmoko Sabtu lalu, Andre menggelar workshop kecil untuk memperkenalkan teknik-teknik pembuatan grafis yang mudah dilakukan. Teknik-teknik ini sebenarnya diajarkan di Jurusan Seni Rupa. Namun, Andre memperkenalkannya dengan cara yang lebih mudah dan sederhana.

“Kali ini saya tidak menekankan cukil kayu sebagai teknik cetak tinggi tapi kita juga bisa memanfaatkan barang-barang di sekitar kita untuk kolase. Intinya grafis itu mudah.”

Seni grafis selama ini dikenal dengan beragam teknik yang kadang dianggap rumit. Sayangnya, hasil seni grafis belum terlalu diminati oleh masyarakat seperti halnya seni lukis. “Kalau lukisan itu kan hasilnya cuma satu tapi kalau grafis bisa direpro. Karena itu bagi banyak orang, karya grafis tidak eksklusif,” kata Andre.

Dengan kecintaannya pada dunia seni grafis, Andre menjadi salah satu orang yang hidup dari seni grafis. Kecintaannya pada seni grafis berawal saat dia menginjakkan kaki di Jurusan Seni Murni ISI Jogja. Dari sekian banyak media dalam seni grafis, dia menemukan ketertarikannya pada teknik cukil kayu yang termasuk dalam teknik cetak tinggi. “Saya tertarik pada garis-garis dan sisa-sisa guratan kayu yang sangat alami dan tidak bisa dilakukan oleh seni lukis.”

Melalui berbagai kompetisi dan pameran, Andre menunjukkan karyanya. Pengalaman pertamanya dimulai saat mengikuti pameran bertajuk Serangan Fajar yang diinisiasi oleh mahasiswa Keluarga Mahasiswa Seni Murni ISI Jogja di Benteng Vredeburg pada 2000. Hal ini dilanjutkan saat dia mengirimkan foto karya untuk seleksi mengikuti sebuah pameran seni grafis Eksplorasi Media. “Ini memang bukan kompetisi tapi karya saya lolos dan pertama kalinya tampil di Bentara Budaya.”

Namanya sebagai seniman grafis mulai diperhitungkan ketika karyanya masuk sebagai finalis dalam kompetisi Trienale Seni Grafis Indonesia I di Bentara Budaya pada 2003. Puncaknya terjadi pada tiga tahun berikutnya saat karyanya yang berjudul Hegemoni Teknologi menjadi Pemenang I dalam Trienale Seni Grafis Indonesia II.

Dengan berbagai eksperimen teknik dan media, Andre terus menggelar pameran di sela-sela kesibukannya sebagai dosen Seni Murni ISI Jogja. Dari sanalah karya-karyanya dikenal para kolektor dan kurator, bahkan tidak sedikit karyanya yang bernilai jual tinggi.

Dengan sederet karya dan prestasinya itu, Andre selalu mendorong orang-orang untuk berkarya tanpa menganggap seni grafis sebagai seni yang sulit. Jika diseriusi, karya-karya grafis ini bisa menghidupi senimannya. “Waktu pameran di Vredeburg, tidak ada orang tenar yang diundang. Yang membuka pameran justru Pak Imam, tukang stempel di Malioboro. Kami terkesan dengan keahliannya yang luar biasa. Bikin wayang ukuran 5 cm saja sangat detail. Dia lebih hebat dari seniman grafis terkenal,” ujarnya.

Merakyat

Solo memang belum punya seniman grafis dengan nama besar seperti Andre. Namun, di kampus-kampus, mahasiswa mulai memasyarakatkan seni grafis. Mereka berusaha menjadi seniman grafis yang benar-benar merakyat.

Salah satunya adalah Eka Rahmawan, mahasiswa Desain Komunikasi Visual UNS Solo. Eka yang sempat bergabung dengan komunitas art work Tugitu Unite kini menceburkan dirinya dalam seni grafis dengan media poster. Tak seperti seniman grafis lain yang lebih banyak bercerita tentang tema kontemporer, Eka lebih suka mengangkat tema lokal.

“Saya selalu mengambil tema-tema wayang. Ini kan kearifan lokal di Solo,” katanya.

Poster bertema wayang itulah yang kini sering dipamerkan kepada khalayak. Karya-karyanya memang tidak pernah muncul di galeri-galeri resmi. Eka lebih suka menggelar pameran sendiri di tempat-tempat yang tidak lazim. Biasanya dia memamerkan poster-posternya di sekitar tempat penyelenggaraan pertunjukan wayang kulit.

Setiap ada pertunjukan wayang kulit, Eka langsung merancang poster-poster yang terkait dengan pertunjukan tersebut. Misalnya Ki Manteb Soedharsono, Anom Suroto atau dalang lain akan tampil, dia segera mempersiapkan pameran di tempat pertunjukan.

“Saya memang sengaja enggak bikin pameran di galeri besar. Buat apa kalau yang melihat cuma seniman-seniman. Lebih baik saya mendekatkan diri kepada masyarakat langsung.”

http://www.solopos.com/2012/05/29/seni-grafis-yang-menghidupi-189514

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Kirno Tanda A.C. Andre Tanama A.D. Pirous A.S. Laksana Abdillah M Marzuqi Abdul Ajis Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abu Nisrina Adhi Pandoyo Adib Muttaqin Asfar Adreas Anggit W. Afnan Malay Agama Para Bajingan Agung Kurniawan Agung WHS Agus B. Harianto Agus Dermawan T Agus Hernawan Agus Mulyadi Agus R. Subagyo Agus Sigit Agus Sulton Agus Sunyoto Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Alim Bakhtiar Alur Alun Tanjidor Amang Rahman Jubair Amien Kamil Amri Yahya Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo Andong Buku Andong Buku #3 Andong Buku 3 Andry Deblenk Anindita S Thayf Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Adrian Anton Kurnia Anwar Holid Ardhabilly Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arti Bumi Intaran Ary B Prass Aryo Wisanggeni G AS Sumbawi Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Ayu Sulistyowati Bambang Bujono Bambang Soebendo Bambang Thelo Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Basoeki Abdullah Basuki Ratna K BE Satrio Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Brunel University London Buku Kritik Sastra Bustan Basir Maras Candrakirana KOSTELA Catatan Cover Buku Dahlan Kong Daniel Paranamesa Dari Lisan ke Lisan Darju Prasetya Debat Panjang Polemik Sains di Facebook Dedy Sufriadi Dedykalee Denny JA Desy Susilawati Di Balik Semak Pitutur Jawa Dian Sukarno Dian Yuliastuti Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dipo Handoko Disbudpar Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwin Gideon Edo Adityo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Esai Evan Ys F. Budi Hardiman Faidil Akbar Faizalbnu Fatah Yasin Noor Festival Teater Religi Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Franz Kafka Galeri Sonobudoyo Gatot Widodo Goenawan Mohamad Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Hans Pols Hardjito Haris Saputra Harjiman Harryadjie BS Hendra Sofyan Hendri Yetus Siswono Hendro Wiyanto Heri Kris Herman Syahara Heru Emka Heru Kuntoyo htanzil I Wayan Seriyoga Parta Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indigo Art Space Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Intan Ungaling Dian Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Jajang R Kawentar Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jiero Cafe Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jonathan Ziberg Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jual Buku Paket Hemat 23 Jumartono K.H. Ma'ruf Amin Kabar Kadjie MM Kalis Mardiasih Karikatur Hitam-Putih Karikatur Pensil Warna Kartika Foundation Kemah Budaya Pantura (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Koktail Komik Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Koskow Koskow (FX. Widyatmoko) KOSTELA Kris Monika E Kyai Sahal Mahfudz L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Shitaresmi Leo Tolstoy Literasa Donuts Lords of the Bow Luhung Sapto Lukas Luwarso Lukisan M Anta Kusuma M. Ilham S M. Yoesoef Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoenomo Mas Dibyo Mashuri Massayu Masuki M Astro Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Moch. Faisol Moh. Jauhar al-Hakimi Moses Misdy Muhajir Muhammad Antakusuma Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musdalifah Fachri Ndix Endik Nelson Alwi Nietzsche Noor H. Dee Novel Pekik Nung Bonham Nurel Javissyarqi Nurul Hadi Koclok Nuryana Asmaudi SA Obrolan Octavio Paz Oil on Canvas Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Pameran Lukisan Pasar Seni Indonesia Pasar Seni Lukis Indonesia PC. Lesbumi NU Babat Pekan Literasi Lamongan Pelukis Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Saron Pelukis Sugeng Ariyadi Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pesta Malang Sejuta Buku 2014 Proses kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga R Ridwan Hasan Saputra Rabdul Rohim Rahasia Literasi Rakai Lukman Rambuana Raudlotul Immaroh Redland Movie Remy Sylado Rengga AP Resensi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Riki Antoni Robin Al Kautsar Rodli TL Rudi Isbandi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumoh Projects S. Yadi K Sabrank Suparno Saham Sugiono Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sapto Hoedojo Sastra Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra ke #24 Senarai Pemikiran Sutejo Seni Rupa Septi Sutrisna Seraphina Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sketsa Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Srihadi Soedarsono Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sugeng Ariyadi Suharwedy Sunu Wasono Susiyo Guntur Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno SZ Syifa Amori Tammalele Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace TANETE Tarmuzie Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Pinang Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Toto Nugroho Tri Andhi S Tri Moeljo Triyono Tu-ngang Iskandar Tulus Rahadi Tulus S Universitas Indonesia Universitas Jember Vincent van Gogh Vini Mariyane Rosya W.S. Rendra Wachid Duhri Syamroni Wahyudin Warung Boenga Ketjil Wasito Wawancara Wayan Sunarta William Bradley Horton Yona Primadesi Yosep Arizal L Yunisa Zawawi Se Zulfian Hariyadi