Minggu, 09 Mei 2021

Kisah Sang Maestro Lukis Srihadi Soedarsono


Reporter: Desy Susilawati
republika.id, 26 Mai 2020
 
Sosok Srihadi Soedarsono telah menjadi bagian dari sejarah Indonesia. Pria kelahiran Solo pada 4 Desember 1931 itu sering mengabadikan sejarah Indonesia dalam lukisannya. Maka, predikat sebagai maestro lukis Indonesia pun layak disandangnya. Berbagai lukisan telah ia buat hingga tahun ini.
 
Namun, seperti apakah perjalanan hidup dan apa inspirasi terbesarnya hingga mampu menyuguhkan karya yang begitu apik dan menyimpan makna yang mendalam? Pertanyaan itulah yang berusaha dijawab lewat bukunya yang berjudul Srihadi Soedarsono Man x Universe.
 
Lewat buku yang ditulis oleh sang istri, Farida Srihadi, bersama budayawan Jean Couteau, pembaca diajak untuk menyelami kisah hidup dan karya sang maestro. Buku ini pun membedah hubungan spiritual manusia, berikut siklus hidupnya dengan alam semesta.
 


Rangkaian lukisan besar tentang Jakarta karya pelukis Srihadi Soedarsono terpajang pada pameran bertajuk Menyingkap Ja(YA)karta, di Museum Seni Rupa dan Keramik, di Jakarta Kota, Kamis (24/8/2017) - (ANTARA FOTO)
 
Untuk menggali kisah dari sang maestro, Couteau melakukan teknik wawancara dan berupaya membuat sang pelukis berbicara, baik tentang riwayat hidupnya maupun tentang jiwa karyanya. Menggunakan teknik kilas balik antara Bali, Bandung, dan Solo, Srihadi mengungkap kepekaan Srihadi terhadap warna yang dipertajam oleh olahan 'roso' (rasa) dan upaya mencapai 'kesempurnaan'.
 
Kedua hal ini diwariskan oleh lingkungan tempat asalnya di Solo melalui bimbingan sistematis kakeknya. Couteau pun merinci kepekaan itu dalam empat bab yang sarat makna.
 
Srihadi mengungkap kepekaan terhadap warna yang dipertajam olahan 'roso'.
 
Pada bagian lain, ada juga cara Srihadi menyikapi warna serta bagaimana pendekatan modern ala ITB Bandung yang diterapkannya menjadi dasar perbedaan pendapat yang cukup tajam dengan pelukis generasi sebelumnya. "Harus melihat ke depan, bukan ke belakang," kata dia.
 
Dalam bab lain disajikan pula bahasan yang menarik tentang unsur mistisisme Jawa yang turut mendasari kreativitas Srihadi. Tak hanya itu, pengaruh dunia pewayangan turut memacu sisi kreatif pria yang telah memilih belajar ke Bandung, pusat modernisme Indonesia, dan kemudian ke Ohio State University di Amerika, salah satu pusat seni yang paling mutakhir di zaman itu.
 
Selain itu, hadir pembahasan tentang langkah pelukis yang memilih elemen-elemen representasi tertentu dan terbatas jumlahnya, seperti manusia, horizon, perahu, matahari, awan, hingga Borobudur yang dapat mengambil makna simbolis kosmis tak terhingga. Ini lantas didukung oleh aneka permainan bentuk-warna yang canggih. Semuanya diolah dan dikombinasi sedemikian rupa agar mampu menyiratkan ketakterhinggaan Tuhan dan betapa tak berartinya manusia.
 
Misalnya, semakin detail manusia, perahu atau pura sehingga hampir-hampir lenyap karena kecil, ini bermakna mewakili manusia yang tak berarti. Sedangkan, semakin banyak gradasi kecil nuansa-nuansa warna, maka bermakna kosmos yang tak terhingga.
 


Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) meninggalkan ruangan usai meninjau Kantor Kementerian Sekretariat Negara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/3/2018). Presiden menyempatkan diri bersilaturahmi dengan pegawai di lingkungan Istana sekaligus melihat karya lukisan Affandi Koesoema, Antonio Maria Blanco, Hendra Gunawan, Srihadi Soedarsono, Sugito Slamet, Agus Siswanto, hingga Nasirun - (ANTARA FOTO)
 
Sang kakek
 
Bagaimana dengan tulisan karya sang istri? Naskah Farida menekankan bagaimana sikap Jawa Srihadi dibina dan dipupuk sedari kecil serta dikembangkan di dalam karyanya. Naskahnya merupakan sejenis perjalanan intuitif di seputar sejumlah topik yang masing-masing bermunculan kembali beberapa kali di sepanjang naskah.
 
Seperti riwayat hidup Srihadi yang terkait erat dengan kakeknya (eyang), terutama pada waktu Srihadi masih bocah. Sang eyang inilah yang merupakan figur yang mewariskan semangat nasionalis sertai nilai-nilai Jawa atau kejawen dasar untuk Srihadi.
 
Eyangnya meninggal di Makkah ketika Srihadi baru berumur enam tahun, tapi kenangannya menyertai pelukis hingga kini di usia yang sudah uzur. Dikisahkan pula pengalaman Srihadi sebagai pemuda dan ilustrator perang pada waktu revolusi meskipun dia baru berumur 15 tahun ketika itu. Untuk jasa itu, dia dianugerahkan Bintang Gerilya (1958).
 


Pelukis senior Indonesia, Srihadi Soedarsono (80 tahun) kelahiran Solo, Jawa Tengah, didampingi istrinya Faerida Srihadi, memegang buku tentang dirinya yang berjudul Srihadi dan Seni Rupa Indonesia, di Art:1 New Museum, Jakarta, Sabtu (23/6/2018) - (ANTARA)
 
Pemaparan yang tak kalah menarik adalah nilai-nilai Jawa yang dipegang Srihadi yang presentasinya disemai sepanjang naskah. Farida menjelaskan bagaimana nilai-nilai Jawa itu diturunkan, yaitu melalui ajaran kakeknya, lewat tontonan wayang, serta melalui latihan khas perilaku sepanjang hayat.
 
Nilai-nilai Jawa dipaparkan secara acak, pada umumnya dengan disertai oleh kajian tersendiri. Beberapa contohnya adalah mamahu-hayuning buwono (memperjuangkan kemajuan dunia), tanggap ing sasmito (memahami tanda), manunggaling kawulo Gusti (mendekat dengan Tuhan), laku prihatin (melatih batin), dan sebagainya.
 
Akhirnya, lewat bukunya ini, kita pun memahami bahwa sosok Srihadi tak sekadar maestro simbolis Indonesia. Srihadi Soedarsono termasuk salah seorang maestro simbolis-koloris kelas dunia.

https://www.republika.id/posts/6916/kisah-sang-maestro-lukis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Kirno Tanda A.C. Andre Tanama A.D. Pirous A.S. Laksana Abdillah M Marzuqi Abdul Ajis Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abu Nisrina Adhi Pandoyo Adib Muttaqin Asfar Adreas Anggit W. Afnan Malay Agama Para Bajingan Agung Kurniawan Agung WHS Agus B. Harianto Agus Dermawan T Agus Hernawan Agus Mulyadi Agus R. Subagyo Agus Sigit Agus Sulton Agus Sunyoto Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Alim Bakhtiar Alur Alun Tanjidor Amang Rahman Jubair Amien Kamil Amri Yahya Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo Andong Buku Andong Buku #3 Andong Buku 3 Andry Deblenk Anindita S Thayf Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Adrian Anton Kurnia Anwar Holid Ardhabilly Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arti Bumi Intaran Ary B Prass Aryo Wisanggeni G AS Sumbawi Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Ayu Sulistyowati Bambang Bujono Bambang Soebendo Bambang Thelo Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Basoeki Abdullah Basuki Ratna K BE Satrio Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Brunel University London Buku Kritik Sastra Bustan Basir Maras Candrakirana KOSTELA Catatan Cover Buku Dahlan Kong Daniel Paranamesa Dari Lisan ke Lisan Darju Prasetya Debat Panjang Polemik Sains di Facebook Dedy Sufriadi Dedykalee Denny JA Desy Susilawati Di Balik Semak Pitutur Jawa Dian Sukarno Dian Yuliastuti Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dipo Handoko Disbudpar Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwin Gideon Edo Adityo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Esai Evan Ys F. Budi Hardiman Faidil Akbar Faizalbnu Fatah Yasin Noor Festival Teater Religi Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Franz Kafka Galeri Sonobudoyo Gatot Widodo Goenawan Mohamad Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Hans Pols Hardjito Haris Saputra Harjiman Harryadjie BS Hendra Sofyan Hendri Yetus Siswono Hendro Wiyanto Heri Kris Herman Syahara Heru Emka Heru Kuntoyo htanzil I Wayan Seriyoga Parta Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indigo Art Space Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Intan Ungaling Dian Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Jajang R Kawentar Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jiero Cafe Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jonathan Ziberg Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jual Buku Paket Hemat 23 Jumartono K.H. Ma'ruf Amin Kabar Kadjie MM Kalis Mardiasih Karikatur Hitam-Putih Karikatur Pensil Warna Kartika Foundation Kemah Budaya Pantura (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Koktail Komik Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Koskow Koskow (FX. Widyatmoko) KOSTELA Kris Monika E Kyai Sahal Mahfudz L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Shitaresmi Leo Tolstoy Literasa Donuts Lords of the Bow Luhung Sapto Lukas Luwarso Lukisan M Anta Kusuma M. Ilham S M. Yoesoef Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoenomo Mas Dibyo Mashuri Massayu Masuki M Astro Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Moch. Faisol Moh. Jauhar al-Hakimi Moses Misdy Muhajir Muhammad Antakusuma Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musdalifah Fachri Ndix Endik Nelson Alwi Nietzsche Noor H. Dee Novel Pekik Nung Bonham Nurel Javissyarqi Nurul Hadi Koclok Nuryana Asmaudi SA Obrolan Octavio Paz Oil on Canvas Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Pameran Lukisan Pasar Seni Indonesia Pasar Seni Lukis Indonesia PC. Lesbumi NU Babat Pekan Literasi Lamongan Pelukis Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Saron Pelukis Sugeng Ariyadi Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pesta Malang Sejuta Buku 2014 Proses kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga R Ridwan Hasan Saputra Rabdul Rohim Rahasia Literasi Rakai Lukman Rambuana Raudlotul Immaroh Redland Movie Remy Sylado Rengga AP Resensi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Riki Antoni Robin Al Kautsar Rodli TL Rudi Isbandi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumoh Projects S. Yadi K Sabrank Suparno Saham Sugiono Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sapto Hoedojo Sastra Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra ke #24 Senarai Pemikiran Sutejo Seni Rupa Septi Sutrisna Seraphina Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sketsa Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Srihadi Soedarsono Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sugeng Ariyadi Suharwedy Sunu Wasono Susiyo Guntur Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno SZ Syifa Amori Tammalele Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace TANETE Tarmuzie Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Pinang Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Toto Nugroho Tri Andhi S Tri Moeljo Triyono Tu-ngang Iskandar Tulus Rahadi Tulus S Universitas Indonesia Universitas Jember Vincent van Gogh Vini Mariyane Rosya W.S. Rendra Wachid Duhri Syamroni Wahyudin Warung Boenga Ketjil Wasito Wawancara Wayan Sunarta William Bradley Horton Yona Primadesi Yosep Arizal L Yunisa Zawawi Se Zulfian Hariyadi