Penulis: Agus Sulton
Pengantar: William Bradley
Horton
Penerbit: Kendi
Cover: Soft
Harga: IDR 57.000
Whatsapp 081252787021
Dalam karya menarik ini, Agus
Sulton memberi kita wawasan tentang perubahan masyarakat Indonesia pada awal
abad ke-20 melalui karya para novelis yang condong ke kiri dan menjalankan
internasionalisme. Dia menunjukkan bagaimana karya-karya mereka memberi kita
jendela yang memukau untuk melihat era politik etis kolonial Belanda dan
konsekuensi-konsekuensinya seperti perebutan lahan untuk perkebunan tebu dan
migrasi massa untuk bekerja di pabrik-pabrik di kota-kota besar. Ini adalah
sebuah karya penting pada masa kini mempertimbangkan maningginya ketidaksamarataan
dan masalah-masalah yang tetap tak terpecahkan dalam sejarah Indonesia dari
sudut pandang ideologi Marxis.
(Jonathan Ziberg, University
of Illinois at Urbana-Champaighn)
Di Hindia belanda, perlawanan
terhadap eksploitasi kejam atas rakyat Indonesia tak bisa diekspresikan secara
terang-terangan. Dalam buku yang memikat ini, Agus Sulton memberikan analisis
yang tajam dan meyakinkan tentang bagaimana pesan-pesan politis tesebar dlam
“sastra liar,” yang tidak diterbitkan oleh pemerintahan kolonial. Sulton
menunjukkan bagaimana novel-novel seperti Rasa Merdika dengan cerdik
mengelakkan aturan-aturan penyensoran dan menginspirasi para pembaca untuk
meyakini nasionalisme Indonesia.
(Hans Pols, Associate
professor, Unit for History and Philosophy of Science, university of Sydney)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar