Jumat, 13 Oktober 2017

Baladeva, Komik Sastra Indonesia yang Mendunia

Ayu Sulistyowati
Kompas, 21 Mei 2016

"Namun, ingatlah Kebo Parang, kendalikan tubuh dan pikiranmu, kelima elemen dalam dirimu. Karena, dengan itu, kau bisa mempergunakan pranamu dengan benar dan menghindarkanmu dari kehancuran".

Demikian petikan pesan Nyai Kalini kepada Kebo Parang dalam komik digital Chronicle of Calonarang: Baladeva produksi Tantraz Comics Bali, halaman 50.

Baladeva merupakan komik karya sastra digital pertama Indonesia yang menembus dunia dalam versi dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris.

"Kebanggaan kami adalah berupaya melahirkan komik sastra karya asli anak Indonesia ke pentas mancanegara dengan teknologi. Kami ingin menghasilkan karya luar biasa," kata Ketua Tim Tantraz Comics Bali Putu Gde Ary Wicahyana, di Denpasar, Bali.

Empat tahun lalu, ia bermimpi dan mencari cara bagaimana talenta orang Indonesia tak sebatas dimanfaatkan perusahaan asing. Talenta bangsa ini harus bisa berharga di negerinya sendiri dan menjadi kebanggaan. Ia pun mencari talenta-talenta itu tak hanya di Pulau Bali.

Belasan anak Nusantara berhasil dikumpulkan Ary di studio Tantraz di Denpasar. Mereka bekerja merangkai ide, cerita, gambar demi gambar, dan semua proses dilalui dengan teliti. "Kami ingin hasil yang luar biasa," ujar Ary.

Mengapa komik sastra? Menurut Ary, generasi muda mulai memudar mengenal sastra hingga sejarah seperti cerita-cerita kerajaan. Harapannya, melalui komik, ia bisa menarik perhatian orang dan kembali tertarik menggali sejarah. Karena itu, karakter tokoh-tokoh hingga seluruh adegannya pun dibuat mendekati riil dengan warna yang indah.

Membaca komik Baladeva, ada uniknya sekaligus edukasi. Cerita yang berlatar tahun 1016 di Jawa Timur itu terselip kata-kata sastra kawi. Namun, tak perlu khawatir mengenai terjemahannya karena Ary dan kawan-kawan menyiapkan apendix di halaman paling belakang komik 75 lembar itu dengan kertas eksklusif.

Tahun 2013, komik Baladeva perdana beredar, justru berbahasa Inggris. Peluncurannya bekerja sama dengan Kinokuniya dan Periplus. Perjalanannya pun melenggang hingga volume ketiga, dan Tantraz Comics Bali makin dikenal.

Bahasa Inggris menjadi pilihan bahasa komik bertokoh Kebo Parang ini. Alasan Ary, ia ingin menunjukkan kemampuan anak Indonesia hebat dan bisa menembus pasar internasional.

Dan, komik karya Tantraz Comics Bali dengan gambar- gambar setara animasi ini pun laris manis di pasaran Eropa. Seribuan bukunya seharga Rp 300.000 per buku terjual. Tak sedikit yang memesan puluhan buku meski ongkos kirimnya tak murah. Di Indonesia, hanya laku sekitar 200 buku.

Ary dan kawan-kawannya sempat sedih karena bangsanya sendiri sulit diajak menghargai karya bangsanya sendiri. Mahal menjadi salah satu alasan terbanyak komik ini tak terbeli di negeri sendiri.

Buku digital

Namun, mereka tak menyerah. Kini, volume empat dan lima pun siap beredar. Tahun ini, Tantraz mencoba edukasi melalui jalur e-book (buku digital) dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Harganya Rp 30.000 per volume, dan dapat diunduh untuk dibaca di mana saja.

Kerja sama pun melebar ke Indosat dan beberapa bank. Aplikasinya dapat melalui Android ataupun Apple Store.

Dalam e-book ini, Baladeva tak sendiri. Tantraz menggandeng beberapa penulis sastra asal Bali, seperti Cok Sawitri, melalui novel karangan terbarunya. Dua kampus di Bali, Universitas Pendidikan Ganesha dan Institut Seni Indonesia Denpasar, bersedia bergabung dan menjadikan karya-karya sastra budaya mahasiswa mereka berbentuk buku digital.

"Yang kami pahami, karya sastra biasanya susah dijual apalagi di era anak muda yang makin kurang budaya membacanya. Kami berupaya memberi sentuhan ilustrasi gambar yang cantik dan semenarik mungkin, lalu dijual melalui e-book. Kami membuka selebarnya agar Tantraz bisa dimanfaatkan orang Indonesia yang berkarya sastra budaya dan sama-sama berjuang mengedukasi ke masyarakat dan dunia," ujar Ary.

Tantraz adalah sebagai kapal buku digital untuk seluruh karya sastra dan budaya Indonesia, terutama bagi mereka yang kesulitan mencetak hingga menjualnya. Tantraz e-book siap membantu dan bagi hasil 60 persen ke penulis dari seluruh penjualan melalui digital ini.

Cok Sawitri tidak menyangka betapa hebatnya anak Tantraz ini menembus mancanegara melalui teknologi. Ia memercayakan novel-novel terbarunya, seperti Karna, dicetak digital dan sangat luar biasa menarik dengan ilustrasi.

"Mereka cemerlang. Saya tak ragu bergabung memperkenalkan karya sastra terbaru ini melalui e-book. Saya mulai sadar ini era teknologi dan masyarakat mulai pintar menggunakan gadget modernnya," kata Cok.

Edwin Pudjiono, penulis asal Surabaya, yang bergabung dengan Tantraz, mengatakan, Tantraz Comics Bali merupakan wadah sastra yang tiada tara. "Anak muda kreatif dan inovatif seperti ini harus didukung. Mereka berkorban demi nama Indonesia bisa dihargai dunia," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Kirno Tanda A.C. Andre Tanama A.D. Pirous A.S. Laksana Abdillah M Marzuqi Abdul Ajis Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abu Nisrina Adhi Pandoyo Adib Muttaqin Asfar Adreas Anggit W. Afnan Malay Agama Para Bajingan Agung Kurniawan Agung WHS Agus B. Harianto Agus Dermawan T Agus Hernawan Agus Mulyadi Agus R. Subagyo Agus Sigit Agus Sulton Agus Sunyoto Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Alim Bakhtiar Alur Alun Tanjidor Amang Rahman Jubair Amien Kamil Amri Yahya Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo Andong Buku Andong Buku #3 Andong Buku 3 Andry Deblenk Anindita S Thayf Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Adrian Anton Kurnia Anwar Holid Ardhabilly Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arti Bumi Intaran Ary B Prass Aryo Wisanggeni G AS Sumbawi Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Ayu Sulistyowati Bambang Bujono Bambang Soebendo Bambang Thelo Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Basoeki Abdullah Basuki Ratna K BE Satrio Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Brunel University London Buku Kritik Sastra Bustan Basir Maras Candrakirana KOSTELA Catatan Cover Buku Dahlan Kong Daniel Paranamesa Dari Lisan ke Lisan Darju Prasetya Debat Panjang Polemik Sains di Facebook Dedy Sufriadi Dedykalee Denny JA Desy Susilawati Di Balik Semak Pitutur Jawa Dian Sukarno Dian Yuliastuti Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dipo Handoko Disbudpar Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwin Gideon Edo Adityo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Esai Evan Ys F. Budi Hardiman Faidil Akbar Faizalbnu Fatah Yasin Noor Festival Teater Religi Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Franz Kafka Galeri Sonobudoyo Gatot Widodo Goenawan Mohamad Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Hans Pols Hardjito Haris Saputra Harjiman Harryadjie BS Hendra Sofyan Hendri Yetus Siswono Hendro Wiyanto Heri Kris Herman Syahara Heru Emka Heru Kuntoyo htanzil I Wayan Seriyoga Parta Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indigo Art Space Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Intan Ungaling Dian Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Jajang R Kawentar Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jiero Cafe Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jonathan Ziberg Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jual Buku Paket Hemat 23 Jumartono K.H. Ma'ruf Amin Kabar Kadjie MM Kalis Mardiasih Karikatur Hitam-Putih Karikatur Pensil Warna Kartika Foundation Kemah Budaya Pantura (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Koktail Komik Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Koskow Koskow (FX. Widyatmoko) KOSTELA Kris Monika E Kyai Sahal Mahfudz L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Shitaresmi Leo Tolstoy Literasa Donuts Lords of the Bow Luhung Sapto Lukas Luwarso Lukisan M Anta Kusuma M. Ilham S M. Yoesoef Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoenomo Mas Dibyo Mashuri Massayu Masuki M Astro Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Moch. Faisol Moh. Jauhar al-Hakimi Moses Misdy Muhajir Muhammad Antakusuma Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musdalifah Fachri Ndix Endik Nelson Alwi Nietzsche Noor H. Dee Novel Pekik Nung Bonham Nurel Javissyarqi Nurul Hadi Koclok Nuryana Asmaudi SA Obrolan Octavio Paz Oil on Canvas Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Pameran Lukisan Pasar Seni Indonesia Pasar Seni Lukis Indonesia PC. Lesbumi NU Babat Pekan Literasi Lamongan Pelukis Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Saron Pelukis Sugeng Ariyadi Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pesta Malang Sejuta Buku 2014 Proses kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga R Ridwan Hasan Saputra Rabdul Rohim Rahasia Literasi Rakai Lukman Rambuana Raudlotul Immaroh Redland Movie Remy Sylado Rengga AP Resensi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Riki Antoni Robin Al Kautsar Rodli TL Rudi Isbandi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumoh Projects S. Yadi K Sabrank Suparno Saham Sugiono Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sapto Hoedojo Sastra Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra ke #24 Senarai Pemikiran Sutejo Seni Rupa Septi Sutrisna Seraphina Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sketsa Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Srihadi Soedarsono Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sugeng Ariyadi Suharwedy Sunu Wasono Susiyo Guntur Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno SZ Syifa Amori Tammalele Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace TANETE Tarmuzie Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Pinang Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Toto Nugroho Tri Andhi S Tri Moeljo Triyono Tu-ngang Iskandar Tulus Rahadi Tulus S Universitas Indonesia Universitas Jember Vincent van Gogh Vini Mariyane Rosya W.S. Rendra Wachid Duhri Syamroni Wahyudin Warung Boenga Ketjil Wasito Wawancara Wayan Sunarta William Bradley Horton Yona Primadesi Yosep Arizal L Yunisa Zawawi Se Zulfian Hariyadi