Luhung Sapto
merahputih.com
Barisan Perupa Solo berkolaborasi dengan Kelompok Senin Rebo Kemis Yogyakarta mengadakan pameran grafis. Tak sekadar berpameran, mereka ingin mengingatkan kembali filosofi kebudayaan nusantara melalui karya.
"Temanya "Holopis Kuntul Baris". Gotong royong. Kami coba mengingatkan kembali tentang makna kebersamaan atau gotong royong itu," jelas Azis Muhi, anggota Barisan Perupa Solo, saat ditemui merahputih.com, Senin (1/2) malam, di Bentara Budaya Yogyakarta, Kota Yogyakarta.
Lebih dari 30 karya seni grafis terpajang di ruang pameran. Di awal ruang pameran, terletak figura penjelasan "Holopis Kuntul Baris" yang ditulis oleh AC Andre Tanama.
Menurutnya, asal mula istilah "Holopis Kuntul Baris" ada dua yang dapat diterima. Pertama, bermula saat pekerja rodi Anyer-Panarukan di bawah arahan Belanda bermaksud menyebut nama pria gagah asal Prancis berdarah Spanyol, Don Lopez comte de Paris. Kedua, terkait istilah "Alley Oops" yang bermakna seruan dimulainya kegiatan yang menguras tenaga.
Azis menjelaskan, semangat gotong royong pula yang menjadikan pameran kolaborasi ini.
"Apalagi sekarang ada arus globalisasi, individual sekali itu. Jadi makna tema ini penting," paparnya sembari memperbaiki figura lukisan yang akan dipamerkan.
Pameran mulai dibuka Selasa (2/2) malam ini, pukul 19.00 WIB. Pembukaan dilakukan dengan sambutan dari Andang Suprihadi. Selain itu, juga diramaikan hiburan musik. Pameran akan berlangsung hingga 11 Februari 2016.
Di sela-sela pameran, akan diadakan workshop dan diskusi seputar seni grafis “Printmaking on Applied Art”. Diskusi berlangsung pada Kamis (4/2) pukul 15.00 WIB.
https://merahputih.com/post/read/memaknai-holopis-kuntul-baris-melalui-seni-grafis
merahputih.com
Barisan Perupa Solo berkolaborasi dengan Kelompok Senin Rebo Kemis Yogyakarta mengadakan pameran grafis. Tak sekadar berpameran, mereka ingin mengingatkan kembali filosofi kebudayaan nusantara melalui karya.
"Temanya "Holopis Kuntul Baris". Gotong royong. Kami coba mengingatkan kembali tentang makna kebersamaan atau gotong royong itu," jelas Azis Muhi, anggota Barisan Perupa Solo, saat ditemui merahputih.com, Senin (1/2) malam, di Bentara Budaya Yogyakarta, Kota Yogyakarta.
Lebih dari 30 karya seni grafis terpajang di ruang pameran. Di awal ruang pameran, terletak figura penjelasan "Holopis Kuntul Baris" yang ditulis oleh AC Andre Tanama.
Menurutnya, asal mula istilah "Holopis Kuntul Baris" ada dua yang dapat diterima. Pertama, bermula saat pekerja rodi Anyer-Panarukan di bawah arahan Belanda bermaksud menyebut nama pria gagah asal Prancis berdarah Spanyol, Don Lopez comte de Paris. Kedua, terkait istilah "Alley Oops" yang bermakna seruan dimulainya kegiatan yang menguras tenaga.
Azis menjelaskan, semangat gotong royong pula yang menjadikan pameran kolaborasi ini.
"Apalagi sekarang ada arus globalisasi, individual sekali itu. Jadi makna tema ini penting," paparnya sembari memperbaiki figura lukisan yang akan dipamerkan.
Pameran mulai dibuka Selasa (2/2) malam ini, pukul 19.00 WIB. Pembukaan dilakukan dengan sambutan dari Andang Suprihadi. Selain itu, juga diramaikan hiburan musik. Pameran akan berlangsung hingga 11 Februari 2016.
Di sela-sela pameran, akan diadakan workshop dan diskusi seputar seni grafis “Printmaking on Applied Art”. Diskusi berlangsung pada Kamis (4/2) pukul 15.00 WIB.
https://merahputih.com/post/read/memaknai-holopis-kuntul-baris-melalui-seni-grafis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar