Jumat, 22 September 2017

KAPITAN SEPANJANG LAYAK JADI PAHLAWAN NASIONAL

Jawapos, 27 Februari 2011

Surabaya– Orang Tionghoa dan Jawa pernah bersatu alam peprangan melawan penjajah VOC  (Vereenigde Oostindische Compagnie -Perserikatan Perusahaan Hindia Timur atau Perusahaan Hindia Timur Belanda )pada 1740-1743. Perang itu lebih dikenal sebagai Perang Sepanjang.

Itu karena tokoh sentral yang menjadi pemimpin pasukan bernama Sepanjang atau Kapitan Sepanjang. Orang VOC menyebutnya Khe Sepanjang. Pada versi lain Souw (Oey) Phan Chiang, Wang Tai Pin, atau Tay Wan Soey.

“Awal mulanya sekitar sepuluh ribu orang Tionghoa dibantai. Sebab, mereka tak mau membayar pajak yang tinggi pada VOC,” jelas KRMH Daradjadi Gondodiprodjo pada bedah bukunya kemarin (26/2).

Dalam buku berjudul Perang Sepanjang 1740-1743: Tionghoa Jawa Lawan VOC itu dijelaskan bahwa saat pembantaian tersebut di pabrik gula di daerah Gandaria, ratusan orang Tionghoa berkumpul dan menghimpun kekuatan untuk melawan VOC.

Mereka bergerak melawan pos-pos kekuatan VOC. Karena kalah jumlah, mereka mundur. Tapi tak sedikit yang bergabung dengan kelompok itu. “Lantas mereka diterima Raja Mataram Pakubuwono II dan membantu melawan VOC.” imbuhnya.

Pada waktu itu, kerajaan Mataram yang beribukota di Kartosura ingin terbebas dari intervensi VOC. Kapitan Sepanjang pun bersatu dengan Mataram dan berhasil melepaskan diri dari VOC. “Disinilah mereka sama-sama punya kesatuan tekad . Kapitan Sepanjang dari Tionghoa dan pasukan Mataram dibawah pimpinan  Bupati Grobogan Martapura bersatu,” jelas pria keturunan Amangkurat II itu.

Namun, posisi berubah saat VOC berhasil memukul mundur pasukan gabungan itu. Pada posisi itu, VOC menekan Pakubuwono II dengan memberikan pilihan untuk bergabung dengan serikat dagang tersebut atau kekuasaannya dicabut. Pakubuwono memilih bergabung dengan VOC.

“Martapura dalam posisi sulit. Dia berseru pada para pasukannya untuk memilih . Tunduk pada aturan atau memihak pada nurani. Sebab, membela VOC berarti membela kejahatan. Akibatnya akherat,” ujarnya.

Pada bedah buku yang diadakan di ruang seminar toko buku Petra Togamas itu, Daradjadi menerangkan , Kapitan Sepanjang beberapa kali singgah di berbagai tempat untuk menghindari kejaran kumpeni. Di tempat yang disinggahi itu terdapat jejak-jejak keberadaan Kapitan itu. Misalnya, di daerah Karanganyar ditemukan desa bernama Sepanjang. Di Wonogiri ada daerah bernama Umbul Pacinan yang memiliki sebuah situs bersimbol naga.

Dia juga meyakini berdasar data yang dikumpulkan, Kapitan Sepanjang membantu memimpin pemberontakan besama Mas Ibrahim, putra Untung Surapati dari Surabaya. Lantas dia menghubungkan dengan nama Sepanjang yang ada di Sidoarjo.

“Mungkin pernah berkemah disitu. Karena memiliki nilai keistimewaan bagi rakyat setempat, nama itu dijadikan nama daerah,” terangnya.

sebagai pembanding, dalam bedah buku tersebut dihadirkan prof. Wasino M Hum dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Dalam paparannya dia menerangkan dua catatan penting dari aspek metodologis dan nilai substantif buku tersebut.

Menurutnya, perlu cross check data lebih detil tentang fakta-fakta sejarah di buku tersebut. “Kalau dalam penelitian kuantitatif, berupa triangulasi data,”kata guru besar sejarah itu.

Secara substantif, lanjutnya, buku itu bisa dijadikan landasan bahwa orang Tionghoa punya sejarah hubungan yang baik dengan orang Jawa.

“Tidak ada salahnya mengusulkan Kapitan Sepanjang sebagai pahlawan Nasional. Dia juga berperan. Mas Ibrahim dan Untung Suropati saja bisa dijadikan pahlawan nasional.” ujarnya.

Bedah buku itu diselenggarakan Center for Chinese Indonesian Studies (CCIS) Universitas Kristen Petra, Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Jawa Timur, Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPIT) Jawa Timur, Perkumpulan Kebangsaan Anti Diskriminasi (PeKAD) dan Toko Buku Petra-Toga Mas.

https://radiobuku.com/2011/02/kapitan-sepanjang-layak-jadi-pahlawan-nasional/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Kirno Tanda A.C. Andre Tanama A.D. Pirous A.S. Laksana Abdillah M Marzuqi Abdul Ajis Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abu Nisrina Adhi Pandoyo Adib Muttaqin Asfar Adreas Anggit W. Afnan Malay Agama Para Bajingan Agung Kurniawan Agung WHS Agus B. Harianto Agus Dermawan T Agus Hernawan Agus Mulyadi Agus R. Subagyo Agus Sigit Agus Sulton Agus Sunyoto Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Alim Bakhtiar Alur Alun Tanjidor Amang Rahman Jubair Amien Kamil Amri Yahya Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo Andong Buku Andong Buku #3 Andong Buku 3 Andry Deblenk Anindita S Thayf Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Adrian Anton Kurnia Anwar Holid Ardhabilly Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arti Bumi Intaran Ary B Prass Aryo Wisanggeni G AS Sumbawi Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Ayu Sulistyowati Bambang Bujono Bambang Soebendo Bambang Thelo Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Basoeki Abdullah Basuki Ratna K BE Satrio Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Brunel University London Buku Kritik Sastra Bustan Basir Maras Candrakirana KOSTELA Catatan Cover Buku Dahlan Kong Daniel Paranamesa Dari Lisan ke Lisan Darju Prasetya Debat Panjang Polemik Sains di Facebook Dedy Sufriadi Dedykalee Denny JA Desy Susilawati Di Balik Semak Pitutur Jawa Dian Sukarno Dian Yuliastuti Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dipo Handoko Disbudpar Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwin Gideon Edo Adityo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Esai Evan Ys F. Budi Hardiman Faidil Akbar Faizalbnu Fatah Yasin Noor Festival Teater Religi Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Franz Kafka Galeri Sonobudoyo Gatot Widodo Goenawan Mohamad Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Hans Pols Hardjito Haris Saputra Harjiman Harryadjie BS Hendra Sofyan Hendri Yetus Siswono Hendro Wiyanto Heri Kris Herman Syahara Heru Emka Heru Kuntoyo htanzil I Wayan Seriyoga Parta Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indigo Art Space Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Intan Ungaling Dian Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Jajang R Kawentar Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jiero Cafe Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jonathan Ziberg Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jual Buku Paket Hemat 23 Jumartono K.H. Ma'ruf Amin Kabar Kadjie MM Kalis Mardiasih Karikatur Hitam-Putih Karikatur Pensil Warna Kartika Foundation Kemah Budaya Pantura (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Koktail Komik Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Koskow Koskow (FX. Widyatmoko) KOSTELA Kris Monika E Kyai Sahal Mahfudz L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Shitaresmi Leo Tolstoy Literasa Donuts Lords of the Bow Luhung Sapto Lukas Luwarso Lukisan M Anta Kusuma M. Ilham S M. Yoesoef Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoenomo Mas Dibyo Mashuri Massayu Masuki M Astro Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Moch. Faisol Moh. Jauhar al-Hakimi Moses Misdy Muhajir Muhammad Antakusuma Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musdalifah Fachri Ndix Endik Nelson Alwi Nietzsche Noor H. Dee Novel Pekik Nung Bonham Nurel Javissyarqi Nurul Hadi Koclok Nuryana Asmaudi SA Obrolan Octavio Paz Oil on Canvas Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Pameran Lukisan Pasar Seni Indonesia Pasar Seni Lukis Indonesia PC. Lesbumi NU Babat Pekan Literasi Lamongan Pelukis Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Saron Pelukis Sugeng Ariyadi Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pesta Malang Sejuta Buku 2014 Proses kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga R Ridwan Hasan Saputra Rabdul Rohim Rahasia Literasi Rakai Lukman Rambuana Raudlotul Immaroh Redland Movie Remy Sylado Rengga AP Resensi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Riki Antoni Robin Al Kautsar Rodli TL Rudi Isbandi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumoh Projects S. Yadi K Sabrank Suparno Saham Sugiono Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sapto Hoedojo Sastra Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra ke #24 Senarai Pemikiran Sutejo Seni Rupa Septi Sutrisna Seraphina Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sketsa Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Srihadi Soedarsono Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sugeng Ariyadi Suharwedy Sunu Wasono Susiyo Guntur Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno SZ Syifa Amori Tammalele Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace TANETE Tarmuzie Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Pinang Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Toto Nugroho Tri Andhi S Tri Moeljo Triyono Tu-ngang Iskandar Tulus Rahadi Tulus S Universitas Indonesia Universitas Jember Vincent van Gogh Vini Mariyane Rosya W.S. Rendra Wachid Duhri Syamroni Wahyudin Warung Boenga Ketjil Wasito Wawancara Wayan Sunarta William Bradley Horton Yona Primadesi Yosep Arizal L Yunisa Zawawi Se Zulfian Hariyadi